PEKANBARU

Sebabkan Kemacetan, Pengendara Keluhkan Galian PDAM

Pekanbaru | Sabtu, 20 November 2021 - 09:35 WIB

Sebabkan Kemacetan, Pengendara Keluhkan Galian PDAM
Para pekerja dibantu alat berat melakukan penggalian untuk penanaman pipa PDAM di simpang Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Soekarno Hatta, Jumat (19/11/2021). (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Belum selesai dengan masalah dampak galian proyek sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T), warga Kota Pekanbaru kembali harus dihadapkan pada masalah galian proyek air bersih PDAM Tirta Siak. Proyek galian PDAM ini menyebabkan kemacetan.

Pantauan Riau Pos, Jumat (19/11), kemacetan panjang terjadi sejak persimpangan Jalan Tuanku Tambusai menuju Jalan Soekarno Hatta arah ke Jalan Riau, Kecamatan Payung Sekaki. Bahkan kemacetan sempat terjadi di atas fly over SKA.


Salah seorang pengendara motor Adi mengaku kesal karena untuk bisa melintasi Jalan Soekarno Hatta tepatnya di depan SPBU, dirinya harus menghabiskan waktu hampir 20 menit hanya untuk berbelok arah menuju pusat perbelanjaan yang terdekat.

Menurutnya, para pekerja proyek galian melakukan pembongkaran terhadap badan jalan dan  memarkirkan alat berat mereka sehingga badan jalan yang bisa dilewati oleh pengendara motor maupun mobil hanya menyisakan beberapa meter saja.

"Sempit jadinya jalannya. Kalau dipaksa kami malah menyerempet kendaraan lain kalau tidak kami malah terperosok ke dalam lubang galian yang pekerja buat," kata dia.  "Kami maunya jangan sampai menyebabkan kemacetan panjang seperti ini. Segeralah diselesaikan agar badan jalan ini kembali lancar lagi," ujarnya menambahkan

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh salah seorang pejalan kaki Jamal. Menurutnya akibat pembangunan proyek PDAM tersebut, sejumlah trotoar yang ada tak dapat lagi digunakan karena turut menjadi bagian dari pembangunan proyek PDAM tersebut.

Dirinya juga menyesalkan, para pekerja terlihat membiarkan saja pejalam kaki melintasi badan jalan yang penuh dengan kendaraan bermotor sehingga dapat membahayakan keselamatan mereka.  "Seharusnya kalau dibongkar kasihlah tempat untuk pejalan kaki bisa melintasi. Ini hanya bekas gundukan tanah yang dibiarkan tidak merata saja, kalau sampai pejalan kaki terserempet mobil atau motor bagaimana. Siapa yang akan bertanggung jawab?" kata dia.

Ia meminta Pemerintah Kota Pekanbaru seharusnya dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat agar sejumlah proyek yang tengah dijalankan saat ini tidak membahayakan keselamatan pengendara ataupun masyarakat sekitar lokasi proyek.(ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook