PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bertahun-tahun menjadi korban banjir dampak dari pembangunan Pasar Induk Pekanbaru, Jalan Soekarno Hatta, warga Perum Taman Arengka Indah, RT 02/RW 11, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tuah Madani mengadukan masalah mereka ke DPRD Pekanbaru, Senin (30/5). Mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ir Nofrizal.
Perwakilan warga mengatakan, mereka sudah tidak tahan menjadi korban banjir dan minta ada tindakan dan sikap tegas pemko. "Kami tak tahan lagi dengan banjir ini. Bahkan sekarang, tidak hanya air yang masuk rumah, tapi tanah timbunan pasar juga masuk ke rumah kami," kata Nelly Sapitri.
Nelly mengaku, sejak Pasar Induk dibangun 2017 sampai sekarang, jika hujan turun, puluhan rumah warga di perum tersebut kebanjiran.
"Saya dan beberapa warga lain tinggal di perum tersebut sejak 1997. Tak pernah banjir sekali pun. Tapi sejak dibangun Pasar Induk, sampai sekarang kami terus alami banjir," akunya.
Ia katakan, penyebab banjir karena Pasar Induk tak punya drainase yang baik. Sebelumnya, ada drainase lingkungan, tapi sudah ditutup pagar tembok Pasar Induk.
"Jujur saja, kami sudah melaporkan persoalan ini ke pihak terkait. Tapi tak ada respon. Dengan anggota DPRD Pekanbaru juga sudah beberapa kali, tapi hari ini pembangunan tetap lanjut. Mereka masih bekerja (membangun)," sebutnya.
Hal yang sama juga disampaikan warga lainnya, Siswanti. Katanya, rumah yang terkena banjir imbas pembangunan Pasar Induk, sekitar tiga blok dari samping pasar. Jumlah unit rumahnya sekitar puluhan.
"Karena ini sudah berlangsung lama, ke mana lagi kami harus mengadu. Kami jual pun rumah itu, tak laku. Tak ada orang yang mau beli. Kami minta lah solusi konkrit, kepada Pak Dewan," harap ibu rumah tangga ini.
Untuk hal ini, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal menyebutkan, bahwa dirinya akan langsung menindaklanjuti laporan warga ini. Bahkan dia langsung menghubungi Lurah Sidomulyo Barat Edi Fahri, untuk mempertanyakan perizinan resmi Pasar Induk ini. Terutama file banjir, serta Amdal (analis dampak lingkungan), yang dikantongi kontraktor pelaksana.
"Kita coba sisir dari bawah dulu tentang perizinannya. Kan kawan-kawan Komisi IV dan Komisi II DPRD sudah hearing soal ini dengan Disperindag Pekanbaru. Terutama progres pembangunan dan pemindahan pedagang Terminal AKAP," paparnya.
Politisi senior PAN ini berharap, pihaknya berhasil membantu masyarakat yang terdampak banjir akibat pembangunan Pasar Induk ini. Termasuk halnya, Pemko Pekanbaru bisa mencari jalan keluar yang terbaik.
Sekadar diketahui, Komisi II dan Komisi IV DPRD Pekanbaru, tidak setuju Disperindag Pekanbaru, akan memindahkan pedagang Terminal AKAP ke Pasar Induk dalam waktu dekat ini.
DPRD meminta, agar Pemko Pekanbaru mendesak kontraktor pelaksana PT Agung Rafa Bonai segera menyelesaikan pembangunan Pasar Induk. Plus membangun drainase yang layak. Jika kontraktor tak memiliki anggaran untuk pembangunannya, wakil rakyat rekomendasikan untuk memutus kontrak.(gus)