(RIAUPOS.CO) - Kepala Dinas Perdangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Hutasuhut menyebutkan, jika harga ayam potong jenis ayam ras mengalami kenaikan cukup pesat sejak awal puasa. Harga tersebut belum mengalami penurun hingga saat ini.
"Berdasarkan monitoring kami di beberapa pasar atau outlet ayam potong memang mengalami peningkatan harga yang cukup pesat untuk ayam potong jenis ayam ras ini. Harga tersebut hingga saat ini belum turun," kata Ingot di Pekanbaru, Rabu (30/5).
Lebih lanjut Ingot menyebutkan, jika kenaikan harga ayam potong tersebut disebabkan vitamin dari ayam potong mengalami peningkatan. "Sehingga ketika kami tanyakan dengan distributor ayam potong ini untuk vitamin dan pakan ayam mengalami peningkatan dan menyebabkan harga ayam potong hingga saat ini belum turun," beber Ingot.
Ingot juga menyebutkan, untuk harga bahan sembako seperti cabai, beras dan beberapa harga lainnya menjelang Ramadan dan selama bulan suci Ramadan terkadang naik maupun turun. "Harga ini mengalami fluktuatif di pasaran,"sebutnya.
Pantauan Riau Pos pekan kedua Ramadan, harga daging ayam mengalami kenaikan, Rabu (30/5), mencapai Rp55 ribu per kilogramnya untuk ayam kampung.
“Kenaikan terjadi untuk ayam kampung dan ayam ras. Bahkan kenaikan harga ayam kampung mencapai Rp5.000 per kilogramnya. Sebelumnya harga ayam kampung berada di kisaran harga Rp50.000 per kilogram, pekan ini naik jadi Rp55.000 per kilogram,” ujar Ingot
Untuk harga ayam ras, kenaikan harga berada di kisaran Rp2 ribu per kilogram. “Harga ayam ras kini naik menjadi Rp27.000 per kilogramnya,” jelasnya.
Sementara itu Kabid Pengendalian Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru Mulyono juga membeberkan pihaknya juga telah melakukan monitoring ke tiga pasar di antaranya Pasar Cik Puan, Pasar Dupa dan Pasar Kodim.
"Dari monitoring tersebut harga di pasaran masih stabil bahkan ada beberapa bahan sembako yang mengalami penurunan seperti bawang putih dari harga Rp36 ribu menjadi Rp24 ribu," ujarnya.
Selain bawang putih, ada beberapa komoditas lainnya harganya stabil seperti cabai merah Bukittinggi Rp30 ribu, cabai merah Jawa Rp24 ribu, bawang merah Rp30 ribu dan telur ayam yang mengalami kenaikan hingga Rp40 ribu sebelumnya Rp30 ribu satu papan.
Assiten I Pemko Pekanbaru Azwan menyebutkan, berdasarkan hasil rapat dengan Forkompinda memang ada sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan terutama ayam potong.
Kepala Bulog Divre Riau dan Kepuluan Riau Awalludin Ikbal juga menjabarkan pihaknya juga telah melakukan operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga menjelang Idul Fitr. "Untuk stok beras di Kota Pekanbaru aman hingga 9 bulan ke depan. Jadi jika ada masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga artinya ada permainan di tingkat pedagang selama Ramadan," katanya.
Pihaknya juga mengimbau tidak ada alasan para pedagang jika terjadi kelangkaan beras di pasaran. "Para pedagang juga bisa mengambil beras di gudang kami jika ada yang mengeluhkan kelangkaan. Bahkan di Bulog juga menyiapkan sembako untuk antisipasi kenaikan harga di pasaran seperti gula, minyak dan daging kerbau dari India," ujarnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Ayat Cahyadi juga menyebutkan jika rapat forkompinda digelar untuk antisipasi gejolak harga di pasaran. "Tadi (kemarin, red) kita juga mendengarkan dari dinas terkait untuk antisipasi gejolak harga di pasaran. Berdasarkan laporan DPP memang ada beberapa sembako yang terjadi fluktuasi. Hal itu biasa karena tingkat konsumsi masyarakat. Untuk antisipasi itu tanggal 8 Juni mendatang kita melakukan pengawasan ke pasaran agar tidak terjadi gejolak di pasar,"pungkasnya.(*1/cr9/lin)
Laporan Debsy Me4dya Septiani, Kota