RENGAT (RIAUPOS.CO) - Dalam sepekan ini, ayam boiler (potong) sudah dua kali naik harga di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Saat ini, harga ayam boiler mencapai Rp42 ribu per kilogram.
Pascahari raya Idulfitri, hanya harga cabai merah asal Sumatera Barat turun dari sebelumnya yakni dari Rp24 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram. "Harga kebutuhan pokok lainnya terpantau normal dan tidak ada kenaikan harga," ujar Kadisperindag Kabupaten Inhu Hikmat Praja ST MT melalui Kabid Pengembangan Perdagangan Ari Prastio Sunarto SE, Sabtu (30/5/2020).
Harga ayam potong, sebutnya, terus mengalami naik akibat kurangnya pasokan. Karena pembibitan terutama dalam wilayah Kabupaten Inhu tidak banyak. Di samping itu juga, ayam boiler sudah dipanen selama bulan puasa Ramadan hingga jelang hari raya Idulfitri kemarin.
Sehingga selama bulan puasa Ramadan atau jelang hari raya Idulfitri, sempat mengalami turun harga. "Tiga hari lalu, ayam boiler ini dari harga Rp33 ribu, naik menjadi Rp38 ribu dan saat ini sudah naik menjadi Rp42 ribu per kilogram," ungkapnya.
Harga ayam boiler diperkirakan baru akan kembali normal pada pekan mendatang. Karena sebagian pembibitan sudah kembali mulai panen. Hal itu sesuai dengan pengakuan para pedagang ayam boiler, kepada tim Disperindag saat cek harga bahan pokok di sejumlah pasar.
Ketika harga ayam boiler mengalami naik, lanjutnya, warga lebih memilih kepada menu lainnya. "Ayam boiler tersebut lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan rumah makan," tambahnya.
Sementara itu, harga cabai merah turun dari sebelumnya akibat masuknya sejumlah cabai dari daerah lain. Bahkan, cabai merah yang ada di sejumlah pasar berasal dari dalam wilayah Kabupaten Inhu. "Sejumlah petani cabai di Kabupaten Inhu memasuki masa panen hingga beberapa bulan ke depan," terangnya.
Laporan: Kasmedi (Rengat)
Editor: Firman Agus