PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Agar tidak terjadi kendala pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri di Provinsi Riau, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau telah menuntaskan persiapan PPDB SMA/SMK negeri tahun ajaran 2022-2023, yang akan digelar pada Juni 2022 mendatang.
"Untuk persiapan PPDB siswa SMA/SMK di Riau sudah rampung. Termasuk persiapan aplikasi dan infrastruktur perangkat juga sudah rampung," kata Kepala Disdik Riau Dr Kamsol, kemarin.
Kamsol mengatakan, untuk penerimaan PPDB tahun ini pihaknya mendapat backup dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait pemakaian server. "Tapi kami juga sudah menyiapkan server cadangan untuk mengantisipasi apabila nanti terjadi masalah yang tak diinginkan, seperti data down. Jadi Alhamdulillah semua sudah clear," ujarnya.
Terkait masalah server untuk PPDB tersebut, lanjut Kamsol, pihak Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Riau telah melakukan rapat secara virtual dengan Kominfo. "Nanti pada 4 April akan ada uji coba, setelah itu baru dilakukan simulasi seperti proses PPDB. Semoga apa yang kita harapkan bisa berjalan lancar," tuturnya.
Untuk diketahui, Pemprov Riau melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau, akhirnya menunda pelaksanaan PPDB secara online tahun lalu. Dimana semula akan dibuka pada 14-23 Juni 2021, dan ditunda sampai waktu yang akan diumumkan kemudian.
Penundaan pelaksanaan PPDB untuk tingkat SMA/SMK/SLB sederajat ini, belum adanya solusi setelah tidak diperbolehkannya oleh Inspektorat Provinsi Riau, menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS), untuk membayar pihak jaringan seluler Indosat sebagai provider untuk pendaftaran PPDB secara online.
Disdik Riau telah menjalin kerja sama dengan pihak Indosat dalam pelaksanaan PPDB secara online. Dan bentuk kerja samanya, dari pihak masing-masing sekolah dikenakan tarif penggunaan jaringan Indosat. untuk daya tampung 1-100 orang tarif Rp3.300.000, daya tampung 101-200 tarif Rp4.150.000, dan daya tampung 200 ke atas tarif Rp4.400.000. Dengan total sekolah SMA/SMK mencapai 417 sekolah.(ade)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru