PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menyikapi masalah banjir yang sedang melanda Kota Pekanbaru, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi menegaskan bahwa pemko sangat ingin menyelesaikan persoalan banjir ini. Hanya saja, penanganannya perlu anggaran tidak sedikit.
Kepada wartawan, Kamis (29/4), Ayat mengatakan sejak awal Ramadan 1442 H, Pekanbaru sudah mengalami musim hujan. Akibatnya, sejumlah daerah di Pekanbaru banjir dan ada warga yang harus mengungsi.
"Ini jadi perhatian kami. OPD terkait harus gerak cepat untuk penanganan korban banjir. Dan kami (Firdaus-Ayat, red) sangat ingin menyelesaikan persoalan banjir ini sebelum masa jabatan kami berakhir tahun depan (Mei 2022, red)," kata Ayat.
Dipaparkannya, banjir terjadi selain karena drainase yang perlu pembenahan, juga karena luapan air sungai. "Tidak hanya Sungai Sail saja yang meluap, tetapi Sungai Siak pun meluap, sehingga perumahan di Witayu juga mengalami banjir," ujar Ayat.
Sebenarnya, ungkap Ayat, untuk menyelesaikan masalah banjir ini, pemko sudah punya master plan. "Akan tetapi anggarannya cukup besar, uangnya banyak untuk itu. Ratusan miliar untuk atasi banjir. Maka perlu ada sharing dan koordinasi dengan pemprov dan pusat," katanya lagi.
Ditegaskannya, mengatasi banjir dengan master plan yang sudah dibuat tersebut tidak bisa hanya dibebankan kepada pemko saja, tapi juga harus ada dukungan provinsi maupun pusat.
"Seperti Sungai Sail, katanya, ada kewenangan pusat dan juga provinsi. Apalagi Sungai Siak. Ini harus dikoordinasikan dan segera ada solusi. Tentu dirapatkan supaya ada kolaborasi dan sinergi," pungkasnya.
Untuk itu, Ayat minta kepada OPD terkait agar dapat "jemput bola" guna menyelesaikan masalah banjir. "Harus ada dukungan dari Pemprov dan Pusat. Jadi segera dibicarakan agar bisa action," pintanya.(yls)