Harga Sembako Masih Stabil

Pekanbaru | Kamis, 30 Maret 2023 - 09:17 WIB

Harga Sembako Masih Stabil
Kasubdit I Polda Riau AKBP Edi Rahmat Mulyana (empat kiri) saat bersama jajaran Pemprov Riau meninjau harga bahan pokok di Pasar Sukaramai, Pekanbaru, Rabu (29/3/2023). (BIDHUMAS POLDA RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar pemantauan langsung harga bahan pokok di pasar tradisional, Rabu (29/3). Pemantauan ini merupakan arahan langsung Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal, untuk memastikan harga-harga di pasaran tidak terjadi kenaikan dan berdampak kepada masyarakat pembeli. 

Adapun kunjungan tersebut berlangsung di Pasar Sukaramai. Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Pol Teguh Widodo, Kasubdit I AKBP Edi Rahmat Mulyana, perwakilan pemprov, perwakilan Bank Indonesia serta beberapa kepala dinas di jajaran Pemprov Riau.


Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Riau AKBP Edi Rahmat Mulyana mengatakan, dari hasil pantauan langsung diketahui harga kebutuhan pokok masih stabil dan belum ada kenaikan berarti. Ia mencontohkan harga daging sapi segar yang saat ini dijual dengan harga Rp130 ribu/kilogramnya. Begitu juga dengan harga cabai, juga masih terpantau stabil. 

"Sumber cabai merah di Pasar Sukaramai berasal dari Provinsi Sumut, Provinsi Aceh dan Provinsi Sumbar. Untuk konsumsi cabai masyarakat Pekanbaru lebih dominan memilih cabai Sumbar dengan harga yang relatif lebih tinggi dibanding cabai dari Sumut dan Aceh. Saat ini pembeli bisa terbilang sepi, padahal harga masih relatif normal,"ungkapnya.

Sedangkan untuk harga telur, mengalami kenaikan Rp6 ribu/papan. Sebelum Ramadan, dikatakan AKBP Edi, harga telur juga sudah mengalami kenaikan Rp1 ribu/papan. Di mana untuk pasokannya sendiri dominan berasal dari Provinsi Sumatera Barat, dan diisi oleh pihak kedua kepada pedagang. 

Selain itu, pihaknya juga sempat melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok lainnya di toko kelontong yang ada di Pasar Sukaramai. Diketahui bahwa minyak goreng merek MinyaKita sangat banyak di buru oleh pembeli daripada produk merek lain. Akan tetapi pedagang tidak mendapatkan stok sesuai permintaan.

"Misalnya di Toko A meminta stok 20 dus tetapi yang datang hanya 5 dus saja. Berbeda dengan merek lain seperti Fortune,  Sonia dan Permata, pembeli hanya kebanyakan memilih minyak curah yang harganya lebih terjangkau dengan harga sekitar Rp4.500,"paparnya.

Khusus minyak goreng merek MinyaKita ini, sambung Edi, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Bulog. Di mana, pada saat Ramadan ini stok MinyaKita akan tersedia sebanyak 180 ribu liter. Dengan harapan, jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selamat bulan suci Ramadan.  

"Kalau untuk beras kami pantau juga masih aman. Bahkan beras Bulog melebihi daripada cukup stok selama Ramadan. Karena kita bisa mendapatkan beras diwilayah lain yang ada di wilayah Sumatera,"pungkasnya.(gem)
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook