PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran terus menggelar kegiatan rutin kepolisian yang ditingkatkan (KRYD). Di mana, kegiatan tersebut digelar guna memberikan rasa aman masyarakat menjelang masuknya bulan suci Ramadan 1443 H. Hasilnya berbagai tindak kejahatan berhasil diamankan Korps Bhayangkara
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto melalui keterangan tertulis mengatakan, Selasa (29/3), setidaknya ada puluhan kasus premanisme dan ribuan botol minuman keras berhasil di amankan kepolisian.
"Hari ini dari kegiatan yang digelar dari berbagai daerah di Riau Polres jajaran berhasil mengamankan 46 kasus premanisme dan 1.067 botol minuman keras," ujar Sunarto.
Lelaki yang karib disapa Narto ini menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas para pelaku kejahatan yang membuat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terganggu. Terlebih dengan aksi premanisme. Baik melalui kegiatan rutin kepolisian yang ditingkatkan maupun kegiatan operasi biasa.
Diketahui sebelumnya, Polda Riau telah memulai KRYD, Ahad (27/3) malam. Di mana, kegiatan tersebut digelar guna memberikan rasa aman masyarakat menjelang masuknya bulan suci Ramadan 1443 H.
Adapun yang menjadi fokus kepolisian di antaranya pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), penyalahgunaan senjata api, senjata tajam, bahan peledak, pencurian kendaraan bermotor, premanisme, narkotika, prostitusi, minuman keras, balap liar, knalpot bising, kumpul kebo, street crime, terorisme dan kejahatan lainnya yan meresahkan masyarakat.
Adapun langkah tegas yang diambil Polda Riau sebagai upaya menciptakan situasi keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman kondusif serta mengantisipasi gangguan kamtibmas yang cenderung meningkat menjelang bulan Ramadan. Dalam pelaksanaannya Polisi turut menggandeng dan mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama dalam upaya terciptanya kondisi kondusif.
"Pada pelaksanaannya, kami berkoordinasi intensif dan bersinergi dengan stakeholder terkait termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh adat setempat, karena kami sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi semua pihak dalam memelihara dan menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang Ramadan 1433 H kali ini," tutup Narto.(nda)