PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Ratusan peserta telah mendaftarkan diri untuk mengikuti event Sumatera Jungle Run pada 11 April 2020 mendatang. Dari jumlah itu, terdapat puluhan peserta yang ikut berpartisipasi berasal dari luar negeri.
Event olahraga lari bertaraf internasional yang dilaksanakan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Syarif Kasim digagas Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Kegiatan ini bertujuan menjaga kelestarian hutan serta mewujudkan Riau tanpa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, jumlah pendaftar Sumatera Jungle Run setiap hari terus bertambah. Bahkan, kini jumlah peserta telah mencapai ratusan orang. "Saat ini jumlah pesertanya sudah mencapai 600 orang, kita targetkan 1.000 peserta. Peserta yang telah mendaftar ada yang berasal dari Jerman, Malaysia, Brunei, Jepang dan lainnya," ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, disampaikan Agung, pihaknya membagi menjadi tiga kategori berdasarkan jarak lintasan yang bakal dilewati peserta. Pertama, dengan panjang trek 5 kilometer (km), 10 km dan terakhir sepanjang 21 Km. Trek yang akan dilalui melewati kawasan hutan yang telah dijamin keamanannya. "Kita juga sudah pasang 21 Cctv untuk memastikan kondisi pelaksanaan kegiatan aman," paparnya.
Kapolda Riau menyebutkan, melalui event Sumatera Jungle Run diharapkan dapat menjaga kelestarian hutan dan lingkungan. Karena disampaikannya, hutan merupakan karunia bagi umat manusia yang keberadaan dan ekositemnya mesti dijaga serta dilestarikan.
Kemudian, mencegah terjadi Karhutla sebab setiap tahun Bumi Lancang Kuning selalu dirundung permasalahan kebakaran lahan. Bahkan, persoalan tersebut banyak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Untuk itulah, kata Alumni Akpol 1988, diperlukan peranan seluruh pihak menyatukan energi positif untuk sama-sama berkomitmen mencegah dan meniadakan Karhutla di tahun 2020.
Karena diketahui, Provinsi Riau bakal mengalami musim kemarau sebanyak dua kali pada tahun ini yakni bulan Februari-Maret dan bulan Juni-Agustus. Rencang masa ini dikhawatirkan berpotensi terjadi Karhutla.
"Event Sumatera Jungle Run akan membuktikan bahwa masyarakat Riau mampu menjaga hutan dan lahan sebagai anugerah Tuhan yang terbebas dari kebakaran. kita ingin wujudkan langit Riau terlihat biru," terang mantan Deputi Cyber Badan Inteligen Negera (BIN).
Event terbesar di Sumatera ini bakal diselenggaran di Tahura Sultan Syarif Kasim. Hal itu sebut Kapolda Riau, bagian dari upaya membangun partisipasi masyarakat terhadap keletarian alam dengan berolahraga lari di dalam kawasan hutan. Saat ini, ditambahkan Agung, panita terus memenuhi standar penyelenggaraan Trail Run Internasional dan panitia telah mendaftarkan pada International Trail Run Associattion agar dikenal lebih luas dan masif.
"Pada kegiatan ini, Polda Riau bersinergi dengan berbagai pemangku kebijakan agar keterlibatannya lebih luas. Dengan menggandeng pihak BBKSDA Riau, KPHP Tahura, Dinas Pariwisata serta intansi lainnya," imbuh Agung.(rir)