Pj Wako Pekanbaru Muflihun Minta Warga Waspada DBD

Pekanbaru | Kamis, 29 September 2022 - 10:00 WIB

Pj Wako Pekanbaru Muflihun Minta Warga Waspada DBD
MUFLIHUN (RPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru, membuat Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun dan wakil rakyat di DPRD Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Menurut Muflihun, dari data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru saat ini di Kota Pekanbaru, kasus DBD sudah sangat tinggi yaitu mencapai 654 kasus. Di mana wilayah terbanyak yang mengalami peningkatan kasus DBD berasal dari Kecamatan Marpoyan Damai terdapat sebanyak 101 orang, sehingga dirinya meminta kepada masyarakat di Kota Pekanbaru untuk mewaspadai terjadinya lonjakan kasus DBD.


Apalagi saat ini Kota Pekanbaru sudah mulai memasuki musim peralihan musim panas ke musim penghujan,  sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitarnya perlu ditingkatkan guna mencegah nyamuk demam berdarah berkembang biak.

"Kami imbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit DBD, apalagi upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat bisa dimulai dari lingkungan rumah yang selalu bersih dan jangan biarkan jentik nyamuk berkembang biak," ucapnya, Selasa (27/9).

Muflihun juga meminta masyarakat untuk terus menggiatkan gerakan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).  Memasuki musim peralihan ini, biasanya populasi nyamuk pun bertambah, sehingga membuat kasus mengalami peningkatan.

Tak hanya itu saja, ia juga meminta kepada para lurah dan camat untuk mendorong masyarakat bergotong royong memberantas sarang nyamuk. Masyarakat bisa menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti botol bekas, ban bekas hingga tempat makan atau minuman ternak.

Bahkan ia juga mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan karena akan berdampak besar pada lingkungan sekitar yang akan menjadi awal berkembangnya bibit penyakit.

"Mari kita sama-sama menjaga lingkungan kita. Dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan dari banyaknya tampungan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya semua penyakit. Kalau lingkungan kita bersih maka masyarakat juga yang merasa nyaman," ajaknya.

Sementara itu, imbauan serupa disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri Ssos, Rabu (28/9). "Kasus DBD ini, data dari Diskes Pekanbaru menyebutkan terjadi peningkatan. Imbauan kami semua harus waspada, jangan sampai terdampak," kata Aidil.

Artinya, ditegaskan Aidil, legislatif dan eksekutif, serta masyarakat harus dapat saling menjaga dan saling mengingatkan, dan action. "Kami DPRD, Dinas Kesehatan, termasuk juga masyarakat harus saling peduli, dan tingkatkan kewaspadaan. Karena DBD di Pekanbaru sudah banyak menelan korban," urai politisi Demokrat ini.

Sebagai langkah kewaspadaan yang mungkin dapat dilakukan, diungkapkan Aidil, ialah lebih rutin melakukan gotong royong di lingkungan sekitar tempat warga tinggal. "Musim hujan ini pertumbuhan populasi nyamuk aedes aegypti cukup tinggi. Tumbuh di genangan-genangan air, ini harus dibersihkan," katanya.

Petugas kesehatan, baik itu dari dinas maupun puskesmas diminta aktif melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap penggunaan bubuk abate kepada masyarakat. "Termasuk juga lurah dan RT/RW juga kita minta ikut aktif dalam melalukan penanganan dan antisipasi bersama Dinas Kesehatan. Misalkan, dalam upaya melakukan fogging, dan juga mengerahkan masyarakat untuk gotong royong, “ tambahnya.

Aidil juga mengatakan, persoalan meningkatnya kasus DBD ini, pihaknya akan memanggil khusus Diskes mengupas masalah penanganan dan action di lapangan. “Kita bahas khusus nanti kasus DBD ini bersama Diskes, harapan kita karena demam berdarah ini cukup berbahaya, maka harus ditangani dengan baik dan kepedulian masyarakat sangat perlu. Tidak cukup jika hanya tabur bubuk abate atau fogging," urainya lagi.

Diinformasikan Aidil, untuk penanganan yang sudah dilakukan pihak Pemko ialah, dari Puskesmas Rumbai. Dilaporkan sudah turun ke rumah-rumah warga.

"Mereka memberikan penyuluhan dan bubuk abate. Kita melihat ini belum maksimal. Menjaga lingkungan selalu bersih ini yang paling perlu, lewat kegiatan 3M," tuturnya.(ayi/gus/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook