PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Setiap 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional untuk meningkatkan kesejahteraan lansia di Indonesia. Bersempena dengan itu, Rumah Sakit Awal Bros optimis dapat menjadi rumah sakit yang ramah lansia.
Rumah Sakit Awal Bros sebagai rumah sakit ramah Lansia, dan menjadi RS percontohan terhadap pelayanan kesehatan bagi lansia di Indonesia, melakukan beberapa kegiatan dalam memperingati Hari Lanjut Usia Nasional tahun ini.
Marketing RS Awal Bros dr Engga Demartha mengungkapkan, kegiatan tersebut di antaranya memberikan informasi kesehatan seputar kesehatan lansia di rumah sakit, talkshow seputar kesehatan lansia, serta informasi kesehatan yang bertajuk kesehatan lansia di channel youtube RS Awal Bros. "Selain itu, Tim Geriatri RS Awal Bros juga mengunjungi Panti Werdha dan tempat penitipan lansia yang ada di Kota Pekanbaru," katanya, Jumat (28/5).
Selain itu, Engga mengatakan, kemudahan akses dan peningkatan sarana prasarana untuk menunjang layanan kesehatan lansia juga terus ditingkatkan. Di mana Layanan Geriatri terpadu di RS Awal Bros telah berada di tingkat lengkap yaitu layanan rawat jalan, rawat inap, dan home care.
"Untuk ke depannya kami akan terus mengembangkan inovasi inovasi layanan yang dapat mempermudah bagi pelanggan kami, khususnya lansia," tuturnya.
Engga menjelaskan, lansia merupakan tahap akhir dalam kehidupan manusia. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah bagi setiap makhluk hidup, termasuk manusia.
Lansia dalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun ke atas. Di mana pada usia ini sudah terjadi penurunan fungsi organ pada tubuh manusia. Untuk itu perlu perhatian khusus mulai dari keluarga sebagai unit terkecil hingga pemerintah tentunya. Karena dengan meningkatnya kesejahteraan lanjut usia, menjadi tolok ukur kesejahteraan negara, khususnya di bidang kesehatan.
Dari data penduduk tahun 2020 mencatat jumlah lansia di Indonesia mencapai 26,82 juta jiwa atau sekitar 9,92 persen dari keseluruhan penduduk di Indonesia. Sementara PBB juga merilis data bahwa Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak ke-8 di dunia, dan angka angka ini diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya, dan menjadi representatif atas meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia.
Namun peningkatan jumlah penduduk lansia juga menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi negara, di mana harus terjadi pengimbangan terhadap layanan kesejahteraan termasuk di bidang kesehatan yang harus terpenuhi.
Menurut Ketua Layanan Geriatri Terpadu di RS Awal Bros Pekanbaru sekaligus Anggota Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) dr Poerniati Koes Andrijani Sp PD FINASIM menjelaskan, minimal terdapat 5 penyakit yang diderita oleh lansia, dan biasanya didominasi oleh penyakit degenaritif (seperti jantung, hipertensi, diabetes) dan infeksi (infeksi paru, infeksi saluran kemih).
"Selain itu usia lanjut juga dapat menderita kelemahan atau disebut sarcopenia, gangguan daya ingat (demensia) dan gangguan psikologis seperti depresi. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menciptakan lingkungan yang memungkinkan seseorang terus aktif dan sehat, serta berfungsi dengan optimal secara fisik, sosial, maupun psikologis dalam kehidupannya sehari-hari, sampai berapapun usia mereka," ungkap Poerniati.(anf)