PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional dan gudang distributor bahan pokok yang ada di Pekanbaru, Selasa (27/12). Sidak ini untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok saat Natal dan jelang Tahun Baru 2023. Hasilnya, stok bahan pokok dipastikan aman, meski harga mulai naik.
''Secara umum stoknya (bahan pokok) masih aman. Pihak TNI-Polri juga terus melakukan pemantauan,'' ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau yang juga Ketua TPID Riau SF Hariyanto yang memimpin langsung sidak, Selasa (27/12).
Dirkrimsus Polda Riau Kombes Pol Ferry Irawan didampingi Kasubdit I Kompol Edi Rahmat Mulyana yang ikut sidak kemarin menegaskan pihaknya akan menindak tegas, jika ada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab mempermainkan harga atau bahkan menimbun sembako.
''Kami memastikan bakal terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap harga sembako di Riau. Kami juga tidak akan segan-segan menindak tegas bagi siapa saja yang mencoba melakukan permainan sehingga masyarakat menjadi sulit untuk mendapat sembako,'' tegasnya.
Terpisah, Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Edi Rahmat Mulyana menambahkan, pihaknya terus melakukan pengawasan setiap hari. Tidak hanya itu, Kompol Edi menyebutkan, personel Subdit I Krimsus juga aktif mengecek langsung ke pasar-pasar.
''Kami cek hampir setiap hari. Bahkan anggota langsung datang ke pasar. Karena kami juga ada aplikasi untuk report (laporan) khusus Polri. Sejauh ini belum ada indikasi, baik kecurangan penimbunan dan lainnya,'' ujarnya.
Pasar tradisional yang pertama ditinjau kemarin adalah Pasar Cik Puan yang ada di Jalan Tuanku Tambusai. Di lokasi ini, TIPD yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Provinsi Riau, TNI-Polri, Bank Indonesia serta Bulog meninjau harga bahan pokok.
Di pasar ini, beras Belida dijual di kisaran Rp135 ribu per 10 kilogram (kg). Sedangkan, beras dari Sumatera Barat dijual di kisaran Rp150 ribu per 10 kg. Kemudian minyak goreng curah dijual Rp14.500 per kg, minyak goreng kemasan merek Minyak Kita Rp14 ribu per liter, cabai rawit Rp60 ribu per kg, cabai merah Rp40 ribu per kg, daging sapi Rp140 ribu per kg, dan daging ayam Rp35 ribu per kg.
Setelah meninjau di Pasar Cik Puan, tim bergerak menuju gudang distributor telur yang ada di Jalan Imam Munandar. Dari hasil pengecekan ini, diketahui bahwa stok telur masih mencukupi namun terjadi kenaikan harga di tingkat distributor yakni menjadi Rp25 ribu per kg.
Tim kemudian meninjau gudang distributor minyak goreng premium di Jalan Lintas Timur. Dari hasil peninjauan, juga diketahui stok minyak goreng kemasan premium masih aman dengan harga distributor Rp35 ribu per 2 liter. ''Kalau untuk minyak goreng kemasan premium mengalami kenaikan harga karena permintaannya yang meningkat saat Natal,'' kata SF Hariyanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Riau, M Taufiq OH mengatakan, beberapa harga bahan pokok secara umum stabil. Namun ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti telur dan ayam.
''Harga bahan pokok yang masih naik itu telur, namun stoknya masih mencukupi. Selain telur, harga ayam ras juga mengalami kenaikan. Kemudian, harga beras premium mengalami kenaikan sedikit,'' katanya. ''Kalau harga ayam mengalami kenaikan Rp4.000 dari bulan sebelumnya. Telur di tingkat pedagang sebelumnya Rp25.600 per kg, naik menjadi Rp27.700 per kg,'' paparnya.
Riau Pos juga melakukan pemantauan pasar tradisional lainnya di Pekanbaru, yakni Pasar Pusat, Selasa (27/12). Secara umum, harga-harga keperluan pangan terpantau stabil dan masih berada di harga yang sama dengan beberapa waktu sebelumnya.
Harga minyak goreng berkisar Rp14 ribu-Rp14.500 per liternya. Sementara gula pasir per kg masih Rp14 ribu, daging sapi segar Rp140 ribu per kg, daging ayam segar Rp28 ribu per kg, bawang merah dan bawang putih masing-masing Rp24 ribu per kg.
Hanya komoditas telur ayam masih bertahan di harga Rp60 ribu per papan. Pada 12 Desember lalu, harga telur per papannya masih berada di angka Rp57 ribu.
Salah seorang warga yang tengah berbelanja di Pasar Pusat, Meli mengaku perubahan harga di akhir tahun ini memang tak terlalu signifikan. Namun, ia berharap, harga keperluan pangan di pasar bisa tetap stabil dan tidak mengalami kelangkaan.
''Untuk kenaikan harga telur ayam cukup terasa. Sampai sekarang harganya belum stabil. Makin naik. Tapi untuk yang lain masih aman sepertinya,'' ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (27/12).
Ia juga berharap untuk komoditas seperti ayam dan daging sapi segar tidak ikut-ikutan naik menjelang tahun baru. ''Biasanya yang paling sering naik jelang tahun baru itu daging ayam segar karena banyak yang mencari. Semoga akhir tahun ini harganya masih normal,'' harapnya.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru melalui Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan merincikan progsana stok keperluan pangan pada pekan keempat Desember 2022 ini. Stok terbilang aman dan tersedia sesuai dengan prediksi keperluan masyarakat.
Untuk stok beras yang tersedia sebanyak 1221 ton dengan keperluan 1.110 ton. Stok minyak goreng tersedia 382 ton dengan keperluan sebanyak 347 ton. Gula pasir memiliki stok 187 ton dengan keperluan 170 ton. Untuk stok daging sapi beku berada di angka 89 ton dengan total keperluan 81 ton.
Sementara itu, stok cabai merah berada di angka 174 ton dengan angka keperluan sebesar 158 ton. Untuk telur ayam stok yang tersedia sebanyak 429 ton dengan jumlah keperluan 390 ton. Cabai rawit sendiri memiliki stok sebesar 168 ton dengan total keperluan 153 ton. Sedangkan bawang merah, stok yang ada sebanyak 175 ton dengan total keperluan 159 ton.
Kemudian untuk stok bawang putih, berada di angka 176 ton dengan keperluan sebanyak 60 ton. Terakhir, daging ayam segar memiliki stok sebanyak 201 ton dengan total keperluan sebanyak 183 ton.(sol/nda/azr/das)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru