TPID Riau Resmikan Gerakan Menanam 65 Ribu Bibit Cabai

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 31 Agustus 2022 - 08:56 WIB

TPID Riau Resmikan Gerakan Menanam 65 Ribu Bibit Cabai
Kepala Kantor Perwakilan BI Riau Muhamad Nur (tiga kanan) bersama Gubernur Riau Syamsuar meresmikan gerakan menanam 65 ribu bibit cabai di pekarangan, Senin (29/8/2022). (BI UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau terus berkomitmen untuk menjaga terkendalinya inflasi di wilayah Riau. Hal ini diwujudkan melalui launching Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan dalam rangka Memperkuat Ketahanan Pangan Daerah.

Kepala Kpw BI Riau menyampaikan Gerakan Menanam Cabai di Pekarangan atau biasa disebut urban farming merupakan salah satu program utama TPID Provinsi Riau dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang dicanangkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP). "Hari Senin kemarin program ini di-launching. Program ini secara umum merupakan salah satu upaya TPID Provinsi Riau untuk meningkatkan produksi cabai di Riau, yang apabila dilakukan secara sungguh-sungguh dapat sedikit mengurangi ketergantungan dari daerah lain,"katanya, Selasa (30/8).


Pada program ini, TPID Provinsi Riau melalui kolaborasi antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) akan membagikan sebanyak total 65 ribu bibit cabai ke masyarakat, yang terbagi dalam golongan Aparatur Sipil Negara (ASN), Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Petani, dan kelompok masyarakat lainnya. "Pada dasarnya program urban farming cabai ditujukan untuk menggaungkan kembali upaya peningkatan produksi dalam provinsi agar semua elemen dapat dilibatkan, karena sebelumnya program ini telah dijalankan oleh 200 KWT di Kota Pekanbaru. Pembagian bibit cabai sejumlah 65 ribu tersebut juga merupakan salah satu bentuk perayaan dan upaya bersama untuk memeriahkan Hari Jadi Provinsi Riau yang ke-65 tahun,"jelasnya.

Dikatakan Nur, terangkai dengan program launching ini juga, TPID Provinsi Riau menggelar pasar murah sebagai bentuk konsistensi TPID dalam menjaga kestabilan harga pangan.

Ia memaparkan, pada Juli 2022 inflasi Riau tercatat sebesar 0,83 persen (mtm) atau secara tahunan inflasi 7,04 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari target inflasi nasional yang sebesar 3+1 persen (yoy), dan Provinsi Riau tercatat sebagai provinsi dengan angka inflasi tertinggi ke empat di Indonesia pada Juli 2022. Apabila ditelaah lebih dalam, tekanan inflasi pada Juli 2022 utamanya bersumber dari kenaikan harga komoditas bahan pangan, yaitu cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, dan bawang merah. "Kenaikan harga pangan ini disebabkan oleh penurunan hasil panen di wilayah sentra produksi karena pengaruh anomali cuaca dan peningkatan biaya produksi karena mahalnya pupuk,"ujarnya.

Selain itu, berkurangnya supply komoditas aneka cabai yang disertai dengan masih tingginya permintaan akan cabai di Riau berdampak pada kenaikan harga cabai yang sangat tinggi. Bank Indonesia melalui aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat rata-rata harga cabai merah di Riau pada Juli 2022 mencapai Rp103 ribu per kg, dan rata-rata harga cabai rawit mencapai Rp90.700 per kg pada periode yang sama. Harga tersebut merupakan harga yang tertinggi, selama 3 tahun terakhir.(anf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook