Perempuan Desa Gambut Produksi 12.500 Masker

Pekanbaru | Senin, 27 April 2020 - 10:03 WIB

Perempuan Desa Gambut Produksi 12.500 Masker
Ibu-ibu yang tergabung dalam Program Desa Peduli Gambut (DPG) dari Badan Restorasi Gambut (BRG) di Desa Pedekik, Bengkalis, membuat masker dari kain, baru-baru ini.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Upaya men­cegah penyebaran virus corona bergulir hingga ke desa-desa, termasuk desa gambut di Riau.

Pekan lalu, kaum perempuan di desa-desa yang tergabung ke dalam Program Desa Peduli Gambut (DPG) dari Badan Restorasi Gambut (BRG), secara serentak memproduksi masker kain. Masker ini dibagikan secara cuma-cuma kepada warga desa serta warga desa sekitarnya.


Ada lima DPG di Riau yang terlibat dalam kegiatan pembuatan masker ini, yaitu, Desa Pedekik dan Desa Temiang di Bengkalis,  Desa Bagan Melibur dan Desa Sungai Anak Kamal di Kepulauan Meranti serta Kelurahan Harapan Tani di Indragiri Hilir.

"Masing-masing desa atau kelurahan ini memproduksi 2.500 masker sehingga total akan dibuat 12.500 masker," kata Muslim Rasyid, Dinamisator DPG Riau, Ahad (26/4).

Dikatakan Muslim lebih lanjut, desa-desa ini menjadi pilihan karena berdasarkan identifikasi keberadaan mesin jahit dan kelompok perempuan yang bisa menjahit. "Kita perlu tindakan cepat karena itu kegiatan ini diprioritaskan pada ketersediaan mesin jahit dan penjahit di desa," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BRG mendukung kebijakan pemerintah mencegah penyebaran Covid-19. “Kami mendukung upaya Kementerian Desa mempersiapkan desa-desa DPG melakukan pencegahan penyebaran virus corona ini. Beberapa fasilitator desa ikut menjadi relawan desa dan sekarang kami mendukung dengan pembuatan masker kain,” demikian disampaikan Muhammad Yusuf, Kepala Sub Kelompok Kerja Peningkatan Partisipasi Desa Gambut BRG.

Di Kabupaten Bengkalis, tepatnya Desa Temiang, Kecamatan Bandar Laksamana, kelompok PKK desa sigap memotong-motong bahan kain dan dalam sekejap mengubahnya menjadi masker. Hal serupa juga dilakukan ibu-ibu PKK di Kelurahan Harapan Tani, Indragiri Hilir. “Kami mendorong ibu-ibu PKK untuk belajar cepat membuat masker. Baru saja bahan kain dan peralatan menjahit lain tiba,” kata Rafi Merbamas, fasilitator DPG (fasdes) yang pernah bertugas di Harapan Tani dan sekarang di Temiang.

Dari Desa Bagan Melibur di Kepulauan Meranti, fasdes Siti Zubaida mengabarkan, bahwa pembuatan masker sudah dilakukan warga dengan didukung pemerintah desa. "Sekarang dengan bantuan dari BRG lebih banyak lagi masker yang bisa dibuat ibu-ibu ini," tutur Zubaidah.

Isro Khayani, Bendahara PKK Desa Pedekik, Bengkalis, menjadi bagian dari kelompok pembuat masker di desanya. Isro mengatakan, sangat senang bisa memberi sumbangsih pada desa untuk mencegah penyebaran virus corona. Desa Pedekik adalah DPG yang didampingi BRG tahun 2019 lalu.

Suwardi, fasdes yang bertugas saat itu masih aktif menjalin komunikasi dengan warga desa. Dialah yang bergerak menggalang ibu-ibu PKK desa ini membuat masker. Suwardi juga melakukan upaya sama di Desa Sungai Anak Kamal, Kepulauan Meranti, tempatnya bertugas sekarang.(kun)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook