KOTA DENGAN PENGENDALIAN INFLASI TERBAIK DI SUMATERA

Pertama Kali, Pekanbaru Raih TPID Award

Pekanbaru | Kamis, 26 Agustus 2021 - 11:00 WIB

Pertama Kali, Pekanbaru Raih TPID Award
Presiden RI Joko Widodo membuka Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, turut mendampingi Kepala Badan Pemeriksaan Keuangan Agung Firman Sampurna, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. (BI RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) - Kota Pekanbaru berhasil mengukir sejarah baru dalam pengendalian inflasi. Untuk kali pertama, Pekanbaru berhasil memperoleh gelar terbaik pada ajang bergengsi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award tahun 2021 atas penilaian kinerja 2020.

Penghargaan tingkat nasional ini menobatkan Kota Pekanbaru sebagai kota terbaik di Wilayah Sumatera dalam pengendalian inflasi daerah. Titel TPID Award ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021 yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, dan Bank Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8).


Acara tersebut dibuka Presiden Joko Widodo. Ia memberikan arahan agar pengendalian inflasi diperluas tidak hanya fokus pada pengendalian inflasi saja, tapi juga pengembangan sektor-sektor produktif.

"Upaya-upaya konkret penting dilakukan untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan meningkatkan nilai tambah sektor pertanian. Terutama dengan mengenalkan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah  produk dan platform digital untuk memperpendek rantai distribusi," ucapnya.

Selain Pekanbaru, TPID Kota Dumai juga masuk menjadi nominator sebagai (tiga) TPID terbaik se-Sumatera. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Riau Decymus mengulas faktor-faktor yang mendukung Pekanbaru menjadi pemenang TPID Award 2021. Ia mengatakan, komponen penilaian TPID Award terbagi menjadi tiga kriteria. Yaitu proses, output, dan outcome. Komponen proses mencerminkan langkah/upaya bersama dalam pengendalian inflasi daerah yaitu koordinasi, kebijakan, dan akuntabilitas. Komponen output merupakan penilaian khusus kepada program unggulan yang diusung dalam upaya pengendalian inflasi daerah berdasarkan framework 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif).

"Sedangkan komponen outcome mencerminkan hasil kinerja TPID dalam melakukan pengendalian inflasi. Yaitu realisasi inflasi dan volatilitas inflasi," tuturnya.

Decymus mangatakan, pada komponen proses, Pekanbaru pada tahun 2020 melakukan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan sisi koordinasi, kebijakan, serta akuntabilitas. Dari sisi koordinasi, kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID Pekanbaru hampir seluruhnya dihadiri wali kota.

"Penyelenggaraan HLM sebanyak  sembilan kali sepanjang tahun 2020, di mana 90 persen dihadiri oleh wali kota (8 HLM)," ungkapnya.

Selain itu, TPID Kota Pekanbaru mengikuti dua kali rapat koordinasi TPID provinsi dan menyelenggarakan enam kali capacity building. Hal ini menunjukkan besarnya perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru terhadap upaya-upaya pengendalian inflasi di daerahnya. Dari sisi kebijakan, hasil dari HLM ditindaklanjuti melalui 24 kebijakan strategis (dituangkan dalam Peraturan Wali Kota, SK Wali Kota, Intruksi Wali Kota, SE Wali Kota, Surat Perjanjian Kerja Sama, dan Nota Kesepakatan) yang berdampak signifikan terhadap terjaganya inflasi Pekanbaru.

Dalam hal ini, Pemko Pekanbaru telah menunjukkan komitmen nyata untuk menciptakan kecukupan pasokan dan stabilitas harga barang keperluan masyarakat. Sedangkan pada sisi akuntabilitas, laporan triwulanan dan tahunan yang lengkap, berkualitas, dilaporkan lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan, dan disertai dokumentasi yang baik dari seluruh kegiatan TPID, termasuk risalah rapat dan bukti kehadiran.

Sementara pada komponen output, program unggulan yang diinisiasi TPID Pekanbaru pada tahun 2020 yaitu Pertanian Terpadu Menuju Transformasi Ekonomi dan Pengendalian Inflasi Daerah, telah mencerminkan implementasi seluruh program 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif) dan memenuhi aspek utama penilaian. Yaitu, aspek kerja sama (antardaerah atau stakeholders lain),  aspek pembiayaan program kerja, mengatasi persoalan jangka pendek atau panjang, dan pemanfaatan teknologi.

Seluruh upaya perbaikan pada komponen proses dan output bermuara pada pencapaian komponen outcome yang meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi realisasi inflasi, Pekanbaru berhasil membawa inflasinya lebih rendah dibandingkan dengan historisnya. Inflasi Kota Pekanbaru pada 2020 mencapai 2,24 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai sebesar 2,56 persen (yoy). Angka tersebut juga lebih rendah dari rerata historis tiga tahun sebelumnya yaitu 3,60 persen (yoy). Pencapaian tersebut bersumber dari terjaganya inflasi kelompok bahan makanan pada 2020 yang mencapai 5,35 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 7,03 persen (yoy).

"Realisasi inflasi Kota Pekanbaru juga dapat dijaga pada batas bawah sasaran inflasi nasional (3±1 persen). Sementara dari sisi volatillitas atau gejolak harga, inflasi Pekanbaru (mtm) sepanjang tahun 2020 menunjukkan angka yang rendah, yakni sebesar 0,48. Angka tersebut lebih rendah dari volatilitas inflasi Pekanbaru sepanjang tahun 2019, yaitu 0,56," paparnya.

Lebib lanjut, Decymus menyampaikan langkah-langkah selanjutnya untuk mempertahankan gelar TPID Champion pada tahun 2022. Pertama, adalah melanjutkan koordinasi dalam forum TPID untuk memperkuat pengendalian inflasi dan terus melakukan inovasi program untuk meningkatkan kinerja komponen proses serta komponen output. Kedua, terus memperluas kerja sama antardaerah (KAD). Ketiga, mengenalkan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan platform digital untuk memperpendek rantai distribusi.

"Hal ini mengacu pada arahan Presiden RI dalam keynote speech dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 tersebut," tukasnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyampaikan rasa syukur atas pencapaian prestasi TPID Pekanbaru dan apresiasi atas sinergi yang baik antar anggota TPID yang difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau.

"Untuk TPID Kota Pekanbaru, mari mempertahankan prestasi tersebut dan terus meningkatkan kinerja TPID melalui sinergi yang baik antar anggota dan terus mengembangkan berbagai inovasi program dalam pengendalian inflasi di Kota Pekanbaru," ajaknya.(anf/adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook