PENDIDIKAN

Wali Murid Bertahan di SMAN 8 hingga Tengah Malam

Pekanbaru | Jumat, 26 Juni 2020 - 09:15 WIB

Wali Murid Bertahan di SMAN 8 hingga Tengah Malam
Sejumlah wali murid bertahan di SMAN 8 Pekanbaru menunggu hasil PPDB, Kamis (25/6/2020) malam. Wali murid di sekitar SMAN 8 memprotes pihak sekolah yang mengurangi kuota penerimaan siswa tempatan dan menduga lebih banyak menerima calon siswa dari luar zonasi dengan berbekal surat keterangan domisili. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Puluhan wali murid yang mendaftarkan anaknya di SMAN 8 Pekanbaru bertahan hingga larut malam untuk memastikan anak-anaknya masuk dalam kuota zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Kamis (25/6) malam. Mereka yang merupakan warga sekitar dalam lingkup zona sekolah tersebut ingin agar aturan PPDB soal jalur zonasi tersebut ditegakkan dengan baik. Sebab, mereka khawatir ada kecurangan dalam proses PPDB kali ini.

"Kami khawatir yang warga sini malah nggak dapat kuota untuk zonasi ini. Sebab kami takutkan banyak warga yang hanya mengandalkan surat domisili bisa diterima," ungkap Devi, seorang wali murid kepada Riau Pos, Kamis (25/6) malam.


Devi bersama puluhan wali murid lain kukuh untuk bertahan dan menggiring hal ini. Mereka sampai rela menduduki lingkungan sekolah itu hingga larut malam pukul 00.00 WIB. SMAN 8 Pekanbaru dinilai merupakan salah satu sekolah favorit di Pekanbaru

"Tujuan kami bertahan ini agar zonasi ini benar-benar ditegakkan, kami ingin memperjuangkan kembali ke aturan KK minimal satu tahun yang bisa mendaftar karena zonasi, kami berjuang untuk hak kami dalam jalur zonasi ini," tuturnya.

Pantauan Riau Pos di lokasi, wali murid yang didominasi oleh kaum ibu-ibu tersebut masih tetap bertahan hingga larut malam. Mereka mengaku bakal bertahan hingga sekolah negeri itu ditutup. "Sampai sekolah ditutup nanti baru kami pulang," ujarnya.

Meskipun pengumuman hasil PPDB di SMA Negeri 8 Pekanbaru tersebut bakal diumumkan keesokan harinya, namun semangat mereka tak surut untuk memperjuangkan hak dan mengawal proses PPDB SMAN 8 Pekanbaru tersebut.

 

Protes warga sekitar terhadap proses PPDB itu rupanya sudah berlangsung sejak kemarin pagi. Bahkan sejumlah anggota DPRD Riau juga sempat turun melakukan inspeksi mendadak ke sekolah tersebut. Sementara itu, keramaian warga di lingkungan sekolah ini juga turut mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan anggota TNI yang bertugas sebagai Babinsa setempat. Sedangkan pantauan di lapangan, tidak ada pihak sekolah yang berada bersama para wali murid di lokasi tersebut, hanya tampak petugas keamanan yang berjaga di lokasi hingga larut malam.

Daftar ke Sekolah Lain, Tak Perlu Cabut Berkas
Para calon siswa yang tidak diterima di sekolah yang dituju, tidak perlu mencabut berkas pendaftarannya untuk mendaftar ke sekolah lain. Calon siswa tersebut dipersilakan untuk langsung mendaftar saja ke sekolah lain. Hal itu disampaikan Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan Guntur, Kamis (25/6). Pasalnya, jika calon siswa yang sudah melakukan PPDB secara online tidak diterima di sekolah yang dituju, maka akan langsung terdata pada sistem.

"Tidak perlu cabut berkas. Kalau sudah ditolak itu akan langsung terdata di sistem, jadi tidak perlu tarik berkas. Langsung mendaftar ke sekolah lain saja," katanya.(*1/sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook