PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Baru beberapa hari sampai di Pekanbaru, sebanyak 26 pengungsi Rohingya dilaporkan kabur dari pusat penampungan. Ini diketahui setelah petugas melakukan pengecekan pada Selasa (24/5) dini hari. 26 orang dari total 119 orang pengungsi di Wisma D’Cops diketahui sudah tidak berada di wisma tersebut.
Hal ini dibenarkan Plh Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Riau Darmunansyah pada Rabu (25/5). Menurutnya Tim Satgas yang berjaga di lokasi rutin melakukan pemeriksaan keberadaan para pengungsi. Kemudian didapati 26 orang tersebut tidak kembali lagi ke penampungan.
"Iya, mereka tidak kembali. Memang laporan yang kami dapatkan, selama di Aceh, pengungsi Rohingya
ini juga sering lari-lari dari penampungan. Ada yang balik lagi, ada yang tidak. Mereka memang bebas keluar, mau ke pasar atau ke mana selama tidak anarkis dan melanggar aturan. Kalau mereka kabur, itu sudah masuk catatan," ungkapnya.
Darmunansyah menjelaskan, tugas pengawasan pengungsi ini ada pada Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) yang diketuai Kepala Kesbangpol Kota Pekanbaru. Dalam Satgas tersebut juga ada unsur Satpol PP Polri hingga TNI. Sementara Rudenim menurutnya hanya pengawasan administrasi saja.
Terpisah, Kepala Rudenim Pekanbaru Yanto Andrianto menyebutkan, para pengungsi Rohingya itu kabur tidak lama usai pihaknya melakukan wawancarai. Soal lari dengan cara apa dan pakai apa lalu ke mana, menurut Yanto hal itu masih dalam pemeriksaan. ‘’Masih dalam pemeriksaan," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian juga membenarkan kejadian ini. Kepada Riau Pos, Rabu (25/5), ia mengatakan, sebanyak 26 orang pengungsi asal Rohingya kabur dari tempat penampungan di Jalan Cipta Sari, Kecamatan Bukit Raya,
"Iya, sebanyak 26 orang kabur. Itu juga sudah menjadi kebiasaan mereka. Pasalnya, sebelumnya, waktu di tempat penampungan di Aceh, mereka juga ada yang kabur. Mereka kabur tujuannya mungkin ke Malaysia," ujar Zulfahmi.
Dijelaskannya, sebenarnya tujuan pengungsi Rohingya adalah ke Malaysia namun kemudian terdampar di Indonesia. Komunitas mereka juga lebih banyak di Malaysia sehingga besar kemungkinan mereka kabur dengan tujuan agar bisa ke Malaysia.
"Karena mereka terdampar di Indonesia, ya mau tidak mau pemerintah Indonesia melaksanakan tugasnya (menampung, red) sesuai dengan kesepakatan bangsa-bangsa dan membantu meraka atas nama Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Mungkin karena ada yang mengajak mereka ke Malaysia makanya ada yang kabur," terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini tim tengah bekerja mencari keberadaan mereka yang kabur tersebut. "Kaburnya tadi malam (Selasa, red)," pungkasnya.(end/dof)