PERERAT RASA KEKELUARGAAN ANTARANGGOTA

Beri Pembinaan Manajemen ke Pengurus Sekolah Minggu Buddha

Pekanbaru | Kamis, 26 Mei 2022 - 09:30 WIB

Beri Pembinaan Manajemen ke Pengurus Sekolah Minggu Buddha
Pembimas Buddha Riau Tarjoko (duduk tengah) foto bersama sebagian peserta Pembinaan Manajemen Pengurus Sekolah Minggu Buddha usai penutupan kegiatan SMB, Rabu (25/5/2022). (PEMBIMAS BUDDHA RIAU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berlangsung selama tiga hari yaitu 23 hingga 25 Mei 2022, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau menggelar kegiatan Pembinaan Manajemen Pengurus Sekolah Minggu Buddha di salah satu hotel di Jalan Taskurun, Kelurahan Wonorejo.

Menurut Pembimas Buddha Riau Tarjoko SPd MM kepada Riau Pos, Rabu (25/5) kegiatan pembinaan ini diikuti oleh 40 peserta utusan yang terdiri dari berbagai Sekolah Minggu Buddha (SMB) yang ada di kota dan kabupaten se-Riau.


Bahkan, sebagai narasumber dalam Pembinaan Manajemen Pengurus SMB kali ini, panitia penyelenggara mengundang lima orang tokoh pendidikan dan praktisi di bidangnya yakni Jono ST MT, Drs Joyosman MM, Sonika SE SAg MPd, Rida Jelita SH MH, dan Dr Nyoto PhD.

Lanjut Tarjoko, para peserta tampak antusias dalam mengikuti kegiatan ini terbukti dengan banyaknya peserta yang melakukan tanya jawab di berbagai sesi yang dibuka oleh para narasumber.

Para perwakilan guru pendidikan agama Buddha yang hadir juga menyampaikan beberapa permasalahan dalam proses belajar mengajar yang dihadapi di daerahnya, seperti keterbatasan pendanaan operasional SMB, kekurangan tenaga guru, dan adanya sekolah formal yang mengubah nilai yang dikirimkan oleh SMB bagi peserta didik Buddhis tanpa koordinasi dan komunikasi sama sekali.

"Saya berharap agar kegiatan semacam itu akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama Buddha. Selain itu, Sekolah Minggu Buddha sebagai lembaga pendidikan non formal, juga perlu terus berbenah dan berinovasi," ujar Tarjoko.

Ditambahkannya, dengan tata kelola SMB yang baik, maka akan dapat membekali para peserta didik Buddhis yang berilmu,  berkarakter, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kalau bisa anak-anak didik SMB juga dibekali skill seperti kemampuan berbahasa mandarin, tata busana, tata boga, atau perkebunan, sebagai produk unggulan yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan," tutup Tarjoko.(ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook