“Untuk warna ada banyak, namun warnanya kebanyakan warna pastel. Karena warna ini kan membuat pernak-pernik terlihat manis dan lembut,” kata seorang pedagang Benny.
Mulyani dan Benny pada hari biasanya merupakan penjual bahan kain songket. Namun pada saat sepekan menjelang Ramadan, mereka merubah dagangannya dengan menjual barang yang paling banyak dicari pembeli untuk keperluan Idul Fitri. “Sementara kain pada saat Ramadan ini kan sudah tidak dicari pembeli lagi, karena penjahit juga tidak menerima orderan lagi. Ada juga nih, beberapa barang oleh-oleh khas Pekanbaru seperti gantungan kunci yang juga kami simpan untuk sementara ini. Kami fokuskan jual barang yang dicari pembeli untuk hari raya nanti,” ungkap Benny.
Selama Ramadan, pedagang mengaku bisa mendapatkan omzet sebesar Rp10 juta dalam sehari. Diperkirakannya, peningkatan ini akan terus terjadi hingga seminggu jelang Idul Fitri. “Kami targetkan barang-barang ini akan habis semuanya pada saat hari raya nanti. Karena kami jual seperti ini hanya saat Ramadan saja, sementara hari biasanya kami kan nggak jual ini lagi,” sebutnya.
Pantauan Riau Pos, Senin (4/6), meskipun di hari kerja, namun pembeli yang datang ke pasar yang terletak di Kecamatan Senapelan itu tampak ramai pengunjung.
Seorang pembeli mengaku sengaja datang ke Pasar Bawah untuk mencari pernak-pernik yang ia butuhkan untuk menyambut Idul Fitri.
“Iya, namanya juga mau hari raya, pastinya mau mempercantik isi rumah. Kebetulan motif shabby seperti ini, saya memang belum punya. Karena cantik, jadi saya mau coba gunakan motif ini untuk dekorasi rumah,” ujar Sum.(cr9)