PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dalam waktu dekat, revitalisasi terhadap bangunan Pasar Wisata Pasar Bawah akan segera dilakukan. Nantinya, pedagang akan ditempatkan di tempat penampungan sementara (TPS) yang berada di kawasan Pelindo Pekanbaru.
Pantauan Riau Pos, Senin (21/8), tampak bangunan Pasar Bawah sudah dibongkar di bagian plafonnya. Sehingga dari luar terlihat sudah tidak lagi dihuni oleh pedagang. Namun di bagian lantai satu dan basement masih ada puluhan pedagang yang tetap berjualan di dalamnya meskipun sepi dari aktivitas pengunjung yang datang.
Sementara itu, di bagian bawah pasar tak jauh dari lokasi parkir mobil terlihat sejumlah pedagang oleh-oleh khas Minang dan Pekanbaru berjualan dengan menggunakan peralatan seadanya berupa terpal dan beberapa meja yang digunakan untuk menjajakan barang dagangannya kepada pembeli yang melintas di Jalan Ahmad Yani tersebut.
Sementara itu, lokasi tempat penampungan sementara (TPS) yang berada di kawasan Pelindo Pekanbaru masih tertutup pagar dan belum ada aktivitas berjualan dari para pedagang.
”Sepi sekali Pasar Bawah ini, sudah banyak yang jualan keluar sepertinya, jadi sampai di atas pun terlihat sepi,” ucap Syarifah, salah seorang pengunjung Pasar Bawah.
Menurutnya, sudah seharusnya pasar wisata ini dilakukan peremajaan dengan memperhatikan lokasi parkir dan juga tempat untuk berjualan para pedagang sehingga saat hujan lebat tidak ada lagi genangan air yang masuk kedalam bangunan pasar bawah seperti sebelumnya.
Ia juga berharap, proses perbaikan pasar nantinya juga tidak akan menyulitkan masyarakat yang ingin berbelanja karena area tempat berjualan pedagang sementara waktu haruslah berada disekitar pasar bawah itu.
”Bagusnya memang dilakukan perbaikan, sayang kan masa ikon Riau kondisinya sudah tak layak. Kalau pun pedagang harus pindah jangan jauh-jauh dari lokasi pasar ini, biar kami belanja tidak perlu jauh-jauh mencari tempatnya,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku saat ini masih bertahan berjualan di kios yang ada di dalam pasar karena menilai lokasi berjualan yang berada di Pelindo tidak sesuai, tertutup dan sulit dilihat oleh pengunjung.
Ia berharap lokasi TPS yang disediakan haruslah berada di tempat yang strategis sehingga penjualan pedagang tetap terjaga. ”Kalau pun pindah jangan di kawasan yang sulit dilihat pengunjung, carikan tempat yang strategis kami pun jualan mau cari untung bukan mau rugi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, pembagunan kios sementara bagi para pedagang di Pasar Wisata Pasar Bawah, Kota Pekanbaru sedang berlangsung. Kios tersebut berada di area Pelindo Pekanbaru dekat Sungai Siak.
Para pedagang bakal direlokasi ke kios itu untuk sementara. Mereka harus pindah karena bakal berlangsung revitalisasi terhadap pasar wisata itu. Namun pihaknya membenarkan jika ada sejumlah pedagang sempat keberatan untuk pindah ke kios sementara itu.
Dirinya menyebut bahwa sudah konsekuensinya bagi pedagang harus pindah sementara ke kios di tepi Sungai Siak itu. ”Para pedagang berat untuk pindah sementara selama revitalisasi Pasar Bawah. Kan kita membangun jadi harus pindah sementara, itu sudah konsekuensinya,” terangnya.
Pihaknya mendorong pengelola baru Pasar Bawah, PT Ali Akbar Sejahtera (AAS) bisa aktif. Apalagi perusahaan itu sudah menandatangani kerja sama pemanfaatan terhadap Pasar Bawah.
”Mereka harus berkoordinasi dengan Pelindo Pekanbaru terkait rencana relokasi pedagang. Pelindo Pekanbaru sendiri sudah menyatakan tidak keberatan dengan pemindahan tersebut. Kami juga sudah lakukan rapat dengan Pelindo, pada dasarnya mereka tidak keberatan,” paparnya.
Dirinya mengaku bahwa Pelindo Pekanbaru tentu harus bersurat dulu dengan Pelindo di pusat. Ia memastikan proses pembangunan kios darurat itu tidak ada kendala dengan Pelindo.
Zulhelmi menyebut bahwa selama pembangunan pemenang tender yakni PT AAS berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Mereka yakni Pemerintah Kota dan Pelindo Pekanbaru serta pihak terkait lainnya. Nantinya harus berkoordinasi dengan pihak terkait di kawasan pelabuhan.
"Untuk pembicaraan teknis lainnya, tentu secara teknis bakal dibahas bersama PT AAS,” tuturnya.(ayi)