PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - 50 jamaah umrah PT Kiblatain Jaya Wisata (KJW) Riau yang gagal berangkat masih belum mendapat jaminan. Demi mendapat kepastian, pihak travel diminta mempertemukan jamaah dengan perusahaan pusat pada 3 Mei mendatang. Jika tidak, maka jamaah akan melaporkan PT KJW Riau ke pihak berwajib.
Anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi yang menjadi penghubung antara kedua belah pihak meminta PT KJW Riau serius dalam menangani masalah ini. Menurut legislator asal Rokan Hilir (Rohil) itu, jamaah sudah berbaik hati, tidak langsung membawa masalah ini ke ranah hukum. Akan tetapi, sampai saat ini jaminan yang diminta jamaah agar bisa diberangkatkan kembali tak kunjung dipenuhi PT KJW Riau.
“Saya heran juga. Itu perusahaan bagaimana? Masa enggak punya aset apapun yang bisa dijaminkan ke jamaah. Uang yang sudah disetorkan miliaran. Jamaah minta jaminan Rp1 miliar saja enggak sanggup. Cuma bisa jaminkan 1 unit mobil,” sebutnya.
Karena tidak bisa memberi jaminan, maka jamaah dikatakan Husaimi meminta agar bisa bertemu PT KJW pusat. Karena sebagaimana keterangan pihak PT KJW Riau, travel yang berkantor di Jalan H Imam Munandar itu juga korban. Pertemuan dengan travel pusat ditenggat hingga 3 Mei mendatang. Jika tidak bisa, maka para jamaah yang telah menunjuk kuasa hukum akan melaporkan PT KJW Riau ke polisi.
Selain masalah itu, Husaimi meminta agar kantor PT KJW di Jalan H Imam Munandar segera ditutup. Dikhawatirkan, pihak travel akan kembali memakan korban. Karena pada tanggal 27 Mei nanti akan ada 100 jamaah lagi yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci.
“Saya minta kantornya segera ditutup atau disegel. Daripada timbul korban berikutnya. Tanggal 27 Mei ini ada 100 jamaah berangkat. Sebagian dari Rohil. Saya khawatir ini kembali gagal,” pintanya.(wan/jpg/nda)