Pagar Pasar Higienis Belum Juga Dibongkar

Pekanbaru | Selasa, 26 Februari 2019 - 08:30 WIB

KOTA (RIAUPOS.CO) - Meski sudah sejak jauh hari berproses, rencana pembongkaran pagar Pasar Higienis milik Pemko Pekanbaru hingga kini belum juga terealisasi. Surat yang belum ditandatangani Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menjadi alasannya.

Kepala Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru Defino Efka, Senin (25), menyebutkan surat persetujuan resmi pembongkaran dari Wali Kota Pekanbaru sudah selesai dibuat. Surat ini kemudian diberikan kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru. ’’Suratnya sudah selesai kami buat sejak dua pekan lalu. Sudah kami serahkan ke Bidang Pasar di DPP,’’ jelasnya.

Baca Juga :Toko Ponsel Dibongkar, Puluhan Hp dan Uang Rp25 Juta Raib

Ia melanjutkan, untuk pembongkaran sendiri Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru juga sudah disurati. ’’Untuk pelaksanaan pembongkaran surat sudah kami kirimkan. Jadi untuk pembongkaran melibatkan tim teknis dari PUPR,’’ imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut tak menampik surat tersebut sudah diterima. ’’Iya, suratnya sudah kami terima. Tapi belum ditandatangani Pak Wako karena kesibukannya. Kalau sudah langsung kami bongkar,’’sebutnya.

Rencana perobohan pagar Pasar Higienis ini adalah tindakan lanjut dari keluhan pedagang bahwa pasar bekas SD ini tak terlihat dari Jalan Teratai. Pasar yang masuk ke dalam kalah bersaing dengan pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan jualan di tepi jalan.

Pantauan Riau Pos kemarin, tidak ada satu pun pedagang yang berjualan di Pasar Hiegenis. Hanya ada beberapa pemuda sedang duduk dan berbaring di los keramik berwarna putih.

Sedangkan bangunan berlantai dua di sebelahnya, pada salah satu koridor, air tergenang di lantai akibat pedagang ikan yang meletakkan ikan-ikan segar di salah satu sudut. Pedagang mengaku enggan berjualan di tempat yang telah disediakan pemerintah tersebut.

Salah satu pedagang, Ade mengungkapkan, untung yang didapatkan ketika berjualan di dalam Pasar Higienis menurun drastis. “Rugi berjualan di dalam, lebih banyak untung jual di tepi jalan,” ungkapnya.

Menurutnya, tempat yang disediakan di Pasar Hiegenis tidak cukup untuk menampung semua pedagang di sepanjang Jalan Teratai. Sehingga pedagang yang tidak mendapatkan tempat tetap berjualan di pinggir jalan. “Karena masih ada yang jualan di luar, yang di dalam jadinya sepi. Nggak ada yang beli,” ujarnya.

Kadis  Perindustrian dan Perdagangan Ingot Ahmad Hutasuhut menampik hal tersebut. Ia mengatakan, Pasar Higienis mampu menampung semua PKL yang berjualan di pinggir jalan sekitar Pasar Kodim.

“Tempatnya cukup, hanya perlu kesadaran kita bersama dan ketegasan petugas untuk menertibkan pedagang yang berdagang tidak pada tempatnya,” ujar Ingot melalui pesan Whatsapp kemarin.

Ia mengimbau pedagang untuk kembali berjualan di area yang telah disediakan.

“Berdagang di pinggir jalan itu melanggar aturan,” katanya.(ali/*)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook