Pegadaian Berharap UMKM Bisa Lebih Produktif

Pekanbaru | Rabu, 25 November 2020 - 10:20 WIB

Pegadaian Berharap UMKM Bisa Lebih Produktif
Deputi Operasional PT Pegadaian (Persero) Kanwil II Pekanbaru Moh Ihsan Palaloi (kiri) saat menyerahkan cendera mata kepada Wakil Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi dalam Media Gathering bertajuk Ngobrol Penuh Inspirasi, Selasa (24/11/2020).(MUJAWAROH ANNAFI/riaupos.co)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PT Pegadaian (Persero) Kanwil II Pekanbaru mengharapkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) khususnya yang berada di Kota Pekanbaru dapar lebih produktif dalam hal perdagangan. Oleh karena itu, Pegadaian mengundang Wakil Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi dalam diskusi bertajuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat Pekanbaru Pasca Pandemi Covid-19 dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

"Kami mengundang Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi sebagai narasumber untuk memotivasi UMKM agar lebih produktif dalam hal perdagangan di masa pandemi ini atau setelah pandemi," kata Deputi Operasional PT Pegadaian (Persero) Kanwil II Pekanbaru Moh Ihsan Palaloi, Selasa (24/11) 


Ihsan juga menyampaikan, pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan program-program Pegadaian, seperti pembiayaan dan investasi. Ia menuturkan, pihaknya mengharapkan ekonomi masyarakat semakin menggeliat. "Masyarakat bisa memanfaatkan semua pembiayaan-pembiayaan yang ada di Pegadaian ataupun memanfaatkan tools-tools investasi yang ada di Pegadaian," ungkapnya.

Dalam Media Gathering Ngobrol Penuh Inspirasi (Ngopi) di The Gade Coffee and Gold ini, Ayat Cahyadi menyampaikan ucapan terima kasih telah diundang di agenda tersebut. Ia mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 sudah ada Perwako Perilaku Hidup Baru yang berarti masyarakat disilahkan melakukan aktivitas ekonomi  seperti berdagang, bertani, kerja ke kantor ataupun usaha kuliner. "Namun harus dengan protokol kesehatan," ujar Ayat Cahyadi.

Wakil wali kota mengatakan dirinya memang sering ngobrol dengan UMKM. Permasalahan yang paling utama adalah permodalan. Walau pemerintah sudah memberi solusi Usaha Ekonomi Kelurahan Simpan Pinjam (UEK-SP) di 58 kelurahan, namun daftar antrian sangat panjang. "Untuk itu diharapakan Pegadaian maupun BUMN lain bisa memberikan solusi tentang masalah modal ini," sebutnya.

Permasalahan yang kedua adalah soal pemasaran. Dan dari dinas terkait saat ini sudah sering melakukan pelatihan tentang kemasan. "Kalau soal kemasan kami ada yang namanya rumah kemasan. Dan kami menyambut gembira tawaran dari Deputi Bisnis Pegadaian untuk memanfaatkan CSR. Bagaimana Rumah Kemasan yang dimiliki Pemerintah Kota ini disinergikan dengan Pegadaian untuk mem-branding kemasan daripada produk-produk UMKM sehingga bisa punya nilai daya tarik dan sekali liat langsung beli," sebutnya.(anf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook