PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketua Komisi IV DPRD Riau Parisman Ikhwan yang membidangi infrastruktur melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek perbaikan Jalan Parit Indah, Pekanbaru, Senin (24/7). Kedatangan Parisman ke lokasi guna memastikan perbaikan jalan berjalan sesuai dengan ketentuan serta jadwal yang ditetapkan.
Selain itu, lelaki yang karib disapa Iwan Fatah ini juga ingin memastikan debu jalan akibat proses perbaikan bisa diminimalisir. Sebab, dirinya mendapat laporan keluhan masyarakat dalam pengerjaan. Yaitu, terkait debu jalan yang menggangu pada lingkungan masyarakat.
“Jadi kami selain meninjau spesifikasi pengerjaan, juga meninjau keluhan masyarakat yang terdampak debu karena pembangunan. Dan kami juga sudah koordinasikan langsung dengan pihak kontraktor,” sebut Parisman.
Parisman meminta kepada pihak kontraktor untuk memperhatikan proses pengerjaan dengan maksimal. Diantaranya memperhatikan pengerjaan agar tidak lagi menghasilkan debu. Yaitu dengan memperhatikan penyiraman sepanjang pembangunan yang masih dalam progres penimbunan. Sehingga kedepan, tidak ada lagi debu yang mengganggu pada lingkungan masyarakat sekitar.
“Memang debu itu tidak hanya mengganggu pada masyarakat sekitar, tapi juga pada pengguna jalan. Maka itu ini juga menjadi tujuan kami melakukan peninjauan. Sedangkan terkait pengerjaan, kami yakin bulan ini bisa tuntas meski waktu masih panjang hingga Desember mendatang. Jadi kita juga berharap masyarakat bersabar dan sama-sama mendukung pembangunan ini,” tuturnya.
Sesuai peninjauan panjang jalan sekitar 10,8 Km yang diperbaiki tersebut, ia menjelaskan sebagian sudah mulai di aspal. Di mana pengaspalan itu lebih pada kerusakan jalan yang lebih ringan. Sedangkan untuk kondisi kerusakan lebih berat, masih dalam proses berjalan.
“Diperkirakan dari panjang jalan yang diperbiki 10,8 Km, sekitar 3-4 Km udah diaspal sedangkan sisanya masih berjalan sesuai progres,” sambungnya.
Lebih jauh ia menyampaikan untuk anggaran pembangunan Jalan Parit indah tersebut, Pemprov Riau menyalurkan bantuan sebesar Rp5,6 miliar, dan setelah kontrak menjadi Rp5,2 miliar. Dimana untuk anggaran lainya terdiri dari anggaran konsultan pengawas sebesar Rp100 juta.
“Kita berharap pengerjaan ini berjalan lancar dan segera dinikmati masyarakat,” ujarnya.(nda)
