OPD Diminta Prioritaskan Penanganan Banjir di APBD-P

Pekanbaru | Selasa, 25 Juni 2019 - 13:11 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Penanganan dan penanggulangan banjir diminta Wakil Wali Kota (Wawako) H Ayat Cahyadi SSi untuk bisa jadi prioritas organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Pada pengajuan penambahan anggaran pada APBD-P, hal ini harus diutamakan.

Arahan ini disampaikan Wawako saat diwawancarai wartawan usai apel Hari Jadi Ke-235 Pekanbaru di Perkantoran Tenayan Raya, Senin (24/6). ’’Karena Kota Pekanbaru masih bermasalah pada banjir. Kalau hujan, satu jam saja sudah pasti banjir. Karena itu harus fokus ke sana,’’ kata Ayat.


Ia melanjutkan, wilayah yang cepat dilanda banjir dalam kurun waktu satu jam itu antara lain, di Jalan Cipta Karya ujung dan Kualu ujung. Keduanya berada di Kecamatan Tampan. Kemudian, Perumahan Beringin di Kecamatan Marpoyan Damai dan Jalan Lobak, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan. ’’Ini memang daerah-daerah yang sering banjir ketika hujan deras selama satu jam. Semua buangannya adalah ke Sungai Kampar,’’ ujarnya.

Sebelumnya, masalah banjir di Kota Pekanbaru yang kerap muncul saat hujat deras mendera juga jadi salah satu bahasan dalam Sidang Paripurna Hari Jadi Ke-235 Kota Pekanbaru, Ahad (23/6) lalu. Semua pihak memberikan pandangan, ingin Pemko Pekanbaru menjadikan prioritas untuk dituntaskan.

Gubernur Riau Drs Syamsuar MSi melalui Asisten I Pemprov Riau H Ahmadsyah Harrofie angkat bicara, dewan menyampaikan pandangan, bahkan perwakilan mahasiswa sempat membentangkan spanduk menyuarakan hal tersebut.

Di paripurna, Ayat Cahyadi kepada wartawan menyambut baik ajakan Gubernur Riau untuk mengatasi permasalahan banjir secara bersama-sama. ’’Banyak keluhan jalan (rusak, red) termasuk banjir oleh semua pihak. Apa yang disampaikan Pak Gubernur Riau melalui Asisten I adalah langkah konkret,” ucapnya.

Untuk itu, menjelang APBD- P 2019, ia memerintahkan dinas terkait, yakni PUPR dan Perkim untuk segera membuat master plan drainase. Ini agar bisa mendapat bantuan dari Pemprov Riau secepatnya. Master plan ini harus diikuti tindak nyata.’’Tapi tidak bisa hanya master plan terus. Perlu cepat (aksi, red). Karena sudah urgent,” tegasnya.

Sementara itu, suara mahasiswa muncul di paripurna kemarin lewat aksi dua orang mahasiwa Universitas Riau. Keduanya membentangkan spanduk saat Wawako Pekanbaru berpidato di mimbar. Dengan mengenakan jaket almamater berwarna biru, kedua mahasiwa bernama Syafur Ardi dan Juni Saputra membentangkan spanduk berwarna putih bertulisan “Kota Pekanbaru, Kota Bertuah atau Kota Berkuah”.

Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono menyampaikan usulan untuk mengatasi banjir di Pekanbaru. Ia menekankan pentingnya lurah ambil bagian. ’’Ada pesan dari Pak Gubernur, ada mahasiswa tadi juga menyampaikan aspirasinya. Setiap ulang tahun kita mungkin masalah banjir, ini sebenarnya tidak bisa kita hanya mengandalkan Wali Kota saja. Mungkin selama ini kita tidak punya master plan masalah banjir, kita minta setiap setiap kelurahan membuat master plan banjir. Mana punya kota, mana provinsi , mana pusat , mana berbatasan dengan kabupaten lain. Jadi bukan hanya membangun parit saja, arah airnya harus jelas juga,’’ katanya.

Ia memastikan, DPRD akan mendukung rencana Pemko Pekanbaru dalam pengentasan masalah banjir. Apalagi, ia menyebut dua hal yang dicita-citakan Wako Pekanbaru kini sudah terwujud. Kini waktunya memprioritaskan penanganan banjir. ’’Kita akan dukung pemko. Wako cita-citanya sudah tercapai.  Rumah sakit sudah dibangun, perkantoran sudah dibangun. Kita akan minta anggaran lebih besar untuk penanggulangan banjir. Ini PR bersama. Bukan wako saja, masyarakat harus mendukung,’’ ujarnya.(ali)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook