LAMR Minta Wantimpres dari Riau

Pekanbaru | Kamis, 24 Oktober 2019 - 09:28 WIB

LAMR Minta Wantimpres dari Riau
Datuk Seri Syahril Abubakar (Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kabinet Indonesia Maju telah terbentuk tanpa satupun anak jati Melayu Riau di dalamnya. Perihal ini, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) tidak terlalu mempersoalkan. Namun mereka tetap berharap adanya Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang diangkat asal Riau. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Datuk Seri Syahril Abubakar ketika dikonfirmasi perihal sudah terbentuknya dan dilantiknya Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden RI Joko Widodo.

 


Menurut LAM Riau, pemerintah harus semakin efektif, semakin tepat menjalankan roda pemerintahan, sehingga negara benar-benar hadir di tengah masyarakat.

"Termasuk dalam komitmen bekerja dalam membangun Indonesia harus melibatkan seluruh masyarakat. Jadi pemerintah jangan bekerja sendiri, bekerjalah dengan melibatkan masyarakat," kata Datuk Seri Syahril Abubakar kepada Riau Pos, Rabu (23/10).

Menurutnya dengan terpilihnya Jokowi dan Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakilnya, perihal tuntutan menteri sudah selesai. Karena Jokowi yang sudah menyandang gelar Seri Setia Amanah Negara menurutnya sudah menjadi bagian keluarga besar negeri melayu Riau. "Dengan gelar yang disandang Jokowi, itu sudah masuk keluarga besar Melayu. Ia juga berkomitmen dengan mengembalikan blok Rokan, tanah ulayat sudah dikasih, inpres soal pengelolaan perkebunan juga diberikan," katanya.

Meskipun tanpa orang Riau, namun menurut LAMR juga sebaiknya Presiden mempertimbangkan SDM Riau dalam memberikan sumbangsih pemikiran.

"Wantimpres, kalau ada ini mungkin bisa kita perjuangkan. Kami berharap agar Presiden mempertimbangkan itu. Bagi kami yang penting Presiden sudah beri kesempatan daerah sama-sama kelola blok Rokan dengan Pertamina. Siapapun menterinya yang penting presidennya tak berganti," beber Syahril.

LAMR menilai dengan susunan kabinet yang sudah terbentuk, perhatian kepada Riau diharapkan semakin meningkat. Ia pun mengingatkan Presiden yang sudah menjadi bagian keluarga besar Melayu, berharap agar kebijakannya tak berubah. Syahril menambahkan komitmen Jokowi kepada Riau juga dibuktikan dengan tanah ulayat yang sudah disiapkan regulasi.  "Kebun Sinamanenek sudah dikembalikan, tanah ulayat, penataan perkebunan sawit sudah dikeluarkan, mudah-mudahan dalam lima tahun ini bisa berjalan, ini sepenuhnya kembali pada kekompakan kita di daerah," katanya.

Jika melihat nama-nama menteri yang duduk di kabinet, Syahril berpendapat pilihan Presiden Jokowi adalah mereka yang berpikir cepat, cerdas dan tangkas. Dengan tetap mengacu pada kebudayaan timur, akan sebaiknya seluruh masyarakat Riau agar jangan saling merendahkan satu sama lain. Dengan demikian, lanjutnya, maka pemerintah tidak akan bekerja sendiri. Karena dengan bekerja bersama-sama, Syahril meyakini segala persoalan dan urusan dapat diselesaikan secara bersama. Termasuk urusan pekerjaan dan program pemerintah.

"Jangan sampai saling merendahkan, undang kami kalau memang ada hal yang perlu disampaikan. Melayu ada cara memberi tunjuk ajarnya. Intinya jangan sampai pemda sendiri bekerja, jadi mari bersama-sama. Kami yakin potensi orang-orang kita di negeri melayu ini harus kita akui dan apresiasi," ajaknya.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook