PEKANBARU (RP) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru telah memberlakukan kurikulum 2013 pada 15 Juli 2013.
Seiring dengan pemberlakuan kurikulum baru itu, ternyata masih ada sekolah yang tidak penuh mendapatkan buku kurikulum 2013. Namun kekurangan itu dapat diatasi dengan berkoordinasi bersama pihak Lembaga Penjamin Mutu Pendidik (LPMP).
Kekurangan dikatakan tidak menjadi kendala yang serius sebab kekurangan buku tidak banyak. Kekurangan buku terjadi pada buku pelajaran Agama Budha dan itu terjadi di SD Darmayudha.
Hal serupa juga sempat terjadi di sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat, tetapi hal itu sudah dipenuhi satu hari sebelum pemberlakuan kurikulum 2013.
"Intinya sekarang untuk SMP dan SMA sederajat sudah dipenuhi kekurangan bukunya sebelum launcing itu," jelas Kepala Bidang (Kabid) SMP, SMA Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal kepada Riau Pos, Selasa (23/7).
Penyebab kekurangan buku tersebut menurut Abdul Jamal hanya dikarenakan kelebihan anak didik baru. Data anak didik baru yang semula dilaporkan berdasarkan jumlah seluruh kuotanya ke Kementerian Pendidikan terus bergerak.
Sehingga terjadi kekurangan buku, karena jumlah siswa baru tersebut bertambah, tetapi kekurangan itu telah dikoordinasi pihak sekolah langsung ke LPMP.
"Karena LPMP merupakan perpanjangan tangan Kementerian Pendidikan, setelah dilaporkan ya kekurangan buku tersebut langsung bisa dipenuhi," sebut Jamal lagi.
Untuk tingkat SMP negeri mencapai 10 jenis buku kurikulum 2013. Sedangkan tingkat SMA dan SMK negeri mencapai sebanyak tiga jenis buku, sedangkan untuk tingkat SD dua jenis buku.
Untuk kekurangan buku Agama Budha tersebut saat ini masih terjadi di beberapa sekolah.
Kepala Seksi (Kasi) SD Disdik Pekanbaru Bustami mengatakan, kekurangan buku tersebut sudah dipenuhi pihak LPMP. Diimbau bagi SD yang masih kekurangan buku kurikulum 2013 tersebut agar segera membuat berita acara resmi dan melaporkan hal itu kepada LPMP. Dengan begitu kekurangan buku yang dialami sekolah dapat secepatnya terpenuhi.
"Tersedia bukunya di LPMP, artinya tak ada masalah, tinggal koordinasi dengan LPMP, buku tersedia banyak. Ada juga beberapa sekolah yang berlebih bukunya. Namun intinya tidak ada masalah, tinggal koordinasi saja dengan LPMP," kata Bustami.
Bustami mengakui, memang informasi tentang kekurangan buku kurikulum 2013 tersebut terjadi juga di Pekanbaru. Tetapi jumlahnya tidak mencapai puluhan, itupun dapat dipenuhi jika melaporkan ke LPMP tersebut.
"Jumlahnya sedikit, tinggal lapor langsung dikasi bukunya," kata dia.
Kurikulum 2013 katanya, lebih ditekankan pada karakter dan budi pekerti.
Sampai saat ini kurikulum 2013 masih menuai pro dan kontra, teruma jika terkait dengan penghapusan mata pelajaran Bahasa Ingris di tingkat SD dan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komukasi (TIK).(ilo)