Pak Ogah Masih Marak Beraksi di Beberapa Ruas Jalan di Pekanbaru

Pekanbaru | Jumat, 24 Juni 2022 - 08:41 WIB

Pak Ogah Masih Marak Beraksi di Beberapa Ruas Jalan di Pekanbaru
Pengatur lalu lintas kendaraan ilegal atau yang sering disebut Pak Ogah masih beroperasi di u-turn Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru, Jumat (17/6/2022). Keberadaan mereka sering meresahkan pengguna jalan dan menambah kemacetan arus lalu lintas. (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Keberadaan Pak Ogah di perempatan jalan maupun u-turn masih marak di Kota Pekanbaru. Hal ini pun mendapat keluhan dari masyarakat. Apalagi, aksi Pak Ogah ini ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.

Pantauan Riau Pos di lapangan, terdapat beberapa titik mangkal para pengatur jalan dari masyarakat sipil ini.  Seperti di Jalan Tuanku Tambusai, terdapat beberapa titik seperti di depan toko komputer Bit Com hingga u-turn dekat Mal SKA. Selanjutnya ada lagi beberapa titik mangkal para Pak Ogah di sepanjang Jalan Soekarna-Hatta, Jalan HR Soebrantas, dan Jalan Soekarno Hatta ujung.


Salah seorang warga, Rizky (28) menuturkan, seharusnya tanpa keberadaan Pak Ogah jalanan di Kota Pekanbaru mungkin tidak menjadi lebih macet. Karena seringkali ia perhatikan Pak Ogah akan mendahulukan pengemudi yang mengeluarkan tangan dan memberi uang.

"Sedangkan dia seenaknya saja menyetop orang yang arah jalannya lurus dan mendahulukan yang berputar di u-turn. Pernah juga saya mendapati Pak Ogah ini sengaja tegak di tengah jalan. Sehingga seharusnya kita bisa berbelok di u-turn tanpa harus menunggu, karena ada dia kita jadi harus berhenti dan macet," ungkapnya kesal.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendy mengatakan bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan dinas terkait, yakni Dinas Perhubungan untuk dapat menertibkan Pak Ogah ini. Namun semakin ditertibkan, jumlah Pak Ogah semakin hari justru bertambah banyak.

"Beberapa kali sudah kami sampaikan kepada Dishub. Saya sampaikan, mengatur jalan ini, apalagi jalan raya, mana bisa seenaknya. Harus ada ilmunya. Ada perhitungan. Jadi kalau tiba-tiba masyarakat sipil yang tanpa pengetahuan lalu lintas jadi pengatur jalan ya wajar jadi penyebab kemacetan," ungkap Azwendy, belum lama ini

Atas keluhan warga ini, Wendy, sapaan akrab Tengku Azwendy bakal mendorong komisi terkait di DPRD Pekanbaru untuk kembali memanggil Dinas Perhubungan. Karena kata dia, selain persoalan Pak Ogah ada banyak hal penting lainnya yang perlu dievaluasi dari Dinas Perhubungan. Khususnya mengenai persoalan lalu lintas dan kemacetan.

"Perlu dievaluasi perihal lalu lintas dan kemacetan di Kota Pekanbaru ini bersama Dinas Perhubungan. Insya Allah secepatnya," pungkasnya.(nda)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook