PEKANBARU(RIAUPOS.CO) -- RUSAK dan bergelombang. Seperti itulah kondisi Jalan Rajawali Sakti, Kelurahan Tobek Godang Kecamatan Tampan. Jalan laternatif menuju Jalan Soekarno-Hatta dan juga Jalan Tuanku Tambusai ini sering dikeluhkan oleh pengendara roda dua dan warga.
Dari pantaun Riau Pos, Kamis (23/1), di sebagian badan jalan tersebut mengalami retak dan juga amblas, sehingga membuat jalan bergelombang.
Apalagi, jalan yang dalam kondisi bergelombang tersebut berada di depan perumahan serta gereja yang padat akan mobilitas warga.
Belum lagi, banyak pengendara yang melintas dengan kecepatan tinggi sehingga jalan tersebut rawan akan kecelakaan.
Nisa salah seorang warga mengatakan, jalan bergelombang tersebut sudah sejak satu tahun terakhir dikeluhkan oleh warga akibat banyaknya mobil dengan tonase besar melintas dikawasan tersebut sehingga membuat tanah dibadan jalan mengalami penurunan di beberapa sisinya.
Bahkan, saat malam hari yang kurang akan penerangan kawasan tersebut sering membuat pengendara yang melintas terjatuh akibat tidak mengetahui kondisi jalan yang bergelombang.
"Kalau kecelakaan sering disini, apalagi kalau malam. Kan jalan ini penernagannya kurang jadi banyak pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi, eh pas melewati jalan yang bergelombang ini malah ad yang terbang dan terjatuh," ucapnya.
Ia berharap, pemerintah dapat segera memperbaiki dan menambah penerangan di kawasan tersebut, agar meninimalisir tindak kejahatan dan juga kecelakaan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait jalan yang bergelombang di kawasannya, Lurah Tobek Godang Yasir mengatakan, dirinya memang kerap mendapatkan laporan terkiat kerusakan jalan yang ada diwilayahnya, namun hingga kini pihaknya terus berusaha berkoordinasi dengan dinas terkait guna penangananya.
"Ini sudah kita koordinasikan. Makanya kita menghimbau kepada warga dan pengendara yang melintas untuk selalu waspada, dan tidak menggunakan kecepatan yang tinggi saat melintas di kawasan tersebut. Apalagi, itu kan kawasan ramai dengan aktifitas terutama pada hari Ahad dan hari-hari besar keagamaan," tuturnya.(ksm)
Laporan :PRAPTI DWI LESTARI