PEKANBARU

Pelatihan MGMP Bahasa Indonesia Rayon 1 Diikuti 25 Guru

Pekanbaru | Selasa, 23 November 2021 - 10:07 WIB

Pelatihan MGMP Bahasa Indonesia Rayon 1 Diikuti 25 Guru
Ketua Pokja MGMP Bahasa Indonesia Rayon 1 Ermayenti SPd MPd (duduk tiga dari kiri) dan Martalena SPd MPd selaku pendamping (duduk empat dari kiri) foto bersama peserta pelatihan, berapa waktu lalu. (POKJA MGMP FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonsia MTs Kota Pekanbaru Riau 001 (Bahasa Indonesia Rayon 1) menggelar pelatihan bagi 25 guru bahasa Indonesia. Pelatihan dengan metode In-On-In tersebut berlangsung dari 18 Oktober - 17 Desember 2021.

Menurut Ermayenti SPd, MPd selaku Ketua Pokja MGMP Bahasa Indonesia MTs, pelatihan merupakan peningkatan kompetensi guru madrasah melalui program REP-MEQR dalam bentuk SIM PKB (Sistem Informasi Manajemen Program Keprofesian Berkelanjutan). REP-MEQR (Realizing Education’s Promise and Madrasah Education Quality Reform) merupakan program yang bertujuan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah di Kementerian Agama (Kemenag). 


Selaku penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru Drs HA Karim MPdI, pengarah Kasi Pendidikan Madrasah Dr H Rialis MPd, pembina yaitu Azmarwati SPd. Sedang bertindak sebagai fasilitator daerah/pendamping yakni Martalena SPd, MPd.

Pelatihan PKB guru di MGMP dilaksanakan lebih kurang satu bulan setengah dengan jumlah 36 JP (jam pelajaran). Adapun rincian kegiatan mencakup 6 kegiatan in dan 3 kegiatan on. Kegiatan in dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pendalaman materi ajar untuk guru berdasarkan modul yang dikembangkan oleh tim pembuat modul dari pusat (PMU), dengan fasilitator yang telah dilatih untuk mendampingi MGMP dalam pelaksanaan PKB. 

Dari 36 jam tersebut, terdapat dua materi wajib yang diberikan Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru H Drs HA Karim MPdI, dan Kasi Penmad Kemenag Kota Pekanbaru Dr Rialis MPd, yakni materi kebijakan kementerian agama dan moderasi keberagaaman, masing-masing satu JP.

Dijelaskan Ermayenti lagi, setelah materi diperoleh pada kegiatan in, maka guru dapat mempraktikkan di dalam kelas dengan pendampingan fasda dan pembina.(zed/c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook