Satu Atlet Wakil Riau Masuk Karantina PB Djarum

Pekanbaru | Sabtu, 23 November 2019 - 09:21 WIB

Satu Atlet Wakil Riau Masuk Karantina PB Djarum
PB Djarum IKUTI AUDISI: Atlet bulutangkis Riau Rauf Pranedya saat mengikuti final audisi umum bulutangkis 2019. Rauf menjadi satu-satunya wakil Riau yang terpilih mengikuti karantina di PB Djarum.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  --  Berakhir sudah final Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang diselenggarakan selama tiga hari yakni, Rabu-Jumat (19-22/11) di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah. Hasilnya, 55 pebulutangkis muda berhasil melaju ke babak selanjutnya yakni tahap karantina termasuk satu atlet wakil Riau yakni atas nama Rauf Pranedya.

Perjuangan para atlet muda untuk menembus tahap karantina tidaklah mudah. Sebanyak 133 peserta final Audisi Umum 2019 yang merupakan peraih super tiket dari lima kota penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya dan Kudus.


Selama tiga hari pelaksanaan final Audisi Umum 2019, pemantauan secara langsung terhadap atlet-atlet muda ini dipimpin langsung oleh Manager Tim PB Djarum Fung Permadi, bersama jajaran pelatih, Andreas Adityawarman, Reni, Nimas Rani Wijayanti, Engga Setiawan, Bandar Sigit, Fung Permadi, Ajib Kurniawan, Sulaiman, Ellen Angelina, Juniar Setioko Tenggono, Maria Elfira Christina, Ferry, Ali Yuli, Wahyu Hartanto, Rusmanto Djoko Semaun, dan Hastomo Arbi.

Fung menyatakan, Tahap Karantina merupakan kesempatan bagi para atlet muda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta berbagai fasilitas olahraga milik PB Djarum di kawasan Jati maupun Kaliputu.

"Setelah masa orientasi tersebut, kita akan melakukan observasi seteliti mungkin, baik dari aspek skill, fisik, dan daya juang," katanya.

"Selama Tahap Karantina, banyak pertandingan yang akan kami gelar.

Tapi penilaian pun tidak hanya dari hasil pertandingan apakah adik-adik ini kalah atau menang, namun juga mencakup kelebihan teknik yang dimiliki mereka," Fung, menambahkan.

Melalui Tahap Karantina ini, para pelatih juga lebih memiliki waktu lebih banyak untuk semakin selektif dalam memilih atlet-atlet yang akan dibinanya kelak, dengan bekal konsep pelatihan yang sesuai dengan standar PB Djarum, guna mencetak atlet-atlet muda ini ke level dunia.

"Saya menugaskan masing-masing pelatih di PB Djarum untuk menentukan pilihan dan berani memikul tanggungjawab dalam membina atlet-atlet hasil Audisi Umum pada tahun ini," tegasnya.

Melalui program Beasiswa Bulutangkis oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini, setiap peserta yang bergabung dengan PB Djarum tidak dikenakan biaya sepeserpun selama masa pembinaan.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook