Ajak Pemda Kendalikan Alih Fungsi Lahan Sawah

Pekanbaru | Jumat, 23 September 2022 - 09:25 WIB

Ajak Pemda Kendalikan Alih Fungsi Lahan Sawah
(INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Untuk menjaga ketahanan pangan nasional, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berprinsip untuk mempertahankan lahan sawah yang ada. Karena saat ini alih fungsi sawah di Indonesia mencapai 100-150 ribu hektare (Ha) per tahun, jumlah ini tidak sebanding dengan cetak sawah baru yang hanya 60 ribu hektare per tahun.

Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau M Job Kurniawan mengatakan, jika terus dibiarkan, maka hal tersebut dapat mengancam keberlanjutan swasembada pangan, mengurangi penyerapan tenaga kerja, pemubaziran investasi pemerintah pusat ”dan daerah.


"Kemudian juga bisa menurunkan kualitas lingkungan hidup dan mengganggu kemapanan struktur sosial masyarakat," katanya.

Dijelaskan M Job, sebagaimana tertuang pada keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor 686 2019 tentang Penetapan Luas Lahan Baru Sawah (LBS) nasional tahun 2019.Tercatat bahwa luas LBS nasional tahun 2019 hanya 7,46 juta Ha. Sementara Provinsi Riau tercatat memiliki 62.689 hektare (Ha) LBS.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada para bupati/wali kota di Riau beserta jajaran agar bersama-sama untuk mengendalikan pesatnya alih fungsi lahan sawah, serta memberdayakan petani agar tidak mengalih fungsikan lahan sawah.

"Kemudian juga diimbau untuk menyediakan data dan informasi lahan sawah untuk bahan penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan," ujarnya.

Kepala Dinas PTPH Provinsi Riau Syahfalefi mengatakan, bahwa Provinsi Riau memiliki potensi pangan lokal sumber karbohidrat nonberas yang cukup besar tersedia hampir di seluruh wilayah kecamatan, baik yang terdapat di pekarangan, lahan pertanian maupun di lahan perkebunan seperti sagu, talas, umbi-umbian dan lain sebagainya. Namun, pemanfaatan potensi tersebut sampai saat ini masih belum optimal dan kurang terberdayakan.

"Yang menjadi tantangan kita saat ini adalah bagaimana kita melakukan diversifikasi makanan olahan yang berasal dari bahan pangan nonberas tetapi tetap mempertahankan nilai gizi yang seimbang," ujarnya.

Oleh karena itu, dalam rangka mempercepat pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), dan dalam rangka meningkatkan kreasi nilai tambah produk pangan lokal maka dilaksanakan lomba cipta menu, secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.

"Tentunya harapan kami hasil festival ini akan dapat diaplikasikan secara permanen dan massal pada seluruh masyarakat Provinsi Riau," harapnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook