HUT KE-6 IKTP

Beda Asal, Satu Keluarga

Pekanbaru | Senin, 23 April 2018 - 10:25 WIB

Beda Asal, Satu Keluarga
POTONG KUE: Ketua Umum Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru (IKTP) Mariyana (gaun merah) bersama tokoh budaya Tionghoa Pekanbaru Sarkawi memotong kue tar pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 IKTP yang dilaksanakan di Ska Co Ex, Pekanbaru, Ahad (22/4/2018). (MHD AKHWAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perayaan puncak hari jadi Ikatan Keluarga Tionghoa Pekanbaru (IKTP) ke-16 berlangsung meriah di Ska Co Ex, Ahad (22/4) malam. Kegiatan itu dibuka dengan sejumlah pertunjukan seni dan budaya. Tidak hanya budaya Tionghoa, tari persembahan khas budaya Melayu pun ditampilkan.

Hadir pada malam itu tokoh budaya Tionghoa Pekanbaru Sarkawi, Ketua Umum IKTP Mariyana, Kadiskop dan UMKM Pekanbaru Azharisman Rozie serta sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Kota Bertuah. Ketua Pelaksana HUT ke-16 IKTP Dra Netty Djaja MM dalam sambutannya mengatakan IKTP telah hadir selama 16 tahun dan menunjukkan dedikasinya kepada masyarakat, khususnya Pekanbaru. Tidak hanya dalam perayaan budaya Tionghoa saja, IKTP selama ini turut mengambil peran dalam setiap momentum perayaan budaya lokal maupun kegiatan keagamaan.

Baca Juga :Prabowo Terima Dukungan Aliansi Tionghoa

Termasuk sejumlah kegiatan bhakti sosial yang rutin diselenggarakan IKTP dalam berbagai momentum. Khusus malam itu, ujar Netty, panitia pelaksana hari jadi IKTP mengambil tema “IKTP Keluargaku”. Tema tersebut sengaja dipilih panitia, karena selama ini IKTP lebih kepada sebuah keluarga besar. Bukan sebuah organisasi semata.

“Dari mana pun kita berasal, baik dari Medan, Padang, Bengkalis, Dumai atau Pekanbaru kita tetap satu keluarga. Apa makna keluarga? Yaitu tempat kita saling mencurahkan rasa, saling memerlukan satu sama lain dan saling berbagi,” katanya.

Sebagai penutup, Netty dalam sambutannya mengingatkan seluruh tamu undangan yang hadir untuk tidak beranjak dahulu sebelum acara usai. Karena panitia sudah menyiapkan sejumlah hadiah dan door prize bagi tamu undangan.

Sementara Ketua Umum IKTP Mariyana turut mengungkapkan rasa bahagianya. Ada banyak suka dan duka selama tiga tahun dia memimpin IKTP. Namun itu semua dapat dilalui dengan baik. Karena ada banyak dukungan dari seluruh anggota yang sudah seperti keluarga baginya. Ia juga sempat menyinggung soal lambang organisasi IKTP, yakni bunga meihua. Yang memiliki makna semangat, harapan dan tanda kebahagiaan.

“Karena setiap orang Tionghoa ketika merayakan perayaan budaya atau hari Imlek kita selalu memakai meihua. Mari kita beri aplaus untuk pencipta lambang IKTP,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mariyana juga mengucapkan rasa syukur atas sejumlah program yang telah berhasil dilaksanakan IKTP. Salah satunya adalah program RK50. Program tersebut, merupakan sebuah program sosial yang ditujukan untuk membantu sesama. Di mana seluruh anggota IKTP turut memberikan donasi sebesar Rp 50 ribu secara rutin.

“Rumah kasih Pekanbaru yang berada di Jalan Tanjung Datuk menjadi saksi bagaimana IKTP berjuang untuk kebajikan sesama,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan banyak terimakasih untuk seluruh dewan kehormatan IKTP serta para donatur yang mendukung terselenggaranya perayaan puncak HUT IKTP.

“Saya berharap adanya IKTP ini tetap menjaga budaya selama ini beserta tradisinya. Seperti Imlek bersama, Waisak bersama. Itu terus kita lestarikan. Kemudian juga basis yang selama ini IKTP laksanakan. Ditambah kerja sama antar budaya. Seperti kegiatan buka puasa bersama dan perayaan Idul Fitri,” tambahnya.(nda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook