PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ratusan masyarakat di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau melakukan pengukuran anggota tubuh buatan yang diberikan oleh Pengurus Himpunan Persaudaraan Tinghoa (HPT) Rohil Pekanbaru bersama Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shan GE, Jakarta.
Tampak masyarakat yang memiliki keperluan khusus antusias dalam kegiatan pengukuran anggota tubuh buatan yang diberikan secara gratis kepada masyarakat di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau lainnya di Sekretariat HPT Rohil Pekanbaru, Jalan Bambu Kuning, Kamis (15/6).
Menurut Ketua HPT Rohil, Handy Lokimen, kegiatan pengukuran anggota tubuh buatan ini baru pertama kali dilakukan Himpunan Persaudaraan Tionghoa (HPT) Rokan Hilir Pekanbaru dengan menggandeng Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shab GE Jakarta.
Bahkan kegiatan yang diikuti ratusan masyarakat Riau prasejahtera yang akan menerima anggota tubuh buatan berupa kaki dan tangan palsu ini dilaksanakan selama dua hari, 15-16 Juni 2023.
"Agar situasi kondusif dan proses pengukuran anggota tubuh buatan berjalan lancar makanya kegiatan ini kita bagi dua hari, sehingga masyarakat yang belum mendapatkan kesempatan melakukan pengukuran anggota tubuh buatan bisa melakukan di hari berikutnya," katanya, Kamis (15/6).
Handy juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shan Ge, Jakarta yang menjadi mitra HPT Rohil dalam baksos ini. Masyarakat sangat antusias dengan baksos ini.
"Baksos ini gratis, tidak dipunggut biaya. Terima kasih juga untuk para donatur. Kami berharap bisa membantu masyarakat prasejahtera yang memerlukan alat bantu buatan berupa kaki dan tangan palsu," katanya.
Sekretaris Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shan Ge, Jhonson kepada wartawan mengatakan, tujuan baksos untuk membantu masyarakat prasejahtera yang memerlukan anggota tubuh buatan.
"Hari ini, kita laksanakan pengukuran. Kemudian kita bawa ke paprik. Sekitar satu hingga dua bulan kaki dan tangan palsu dibawa ke Pekanbaru untuk dipasang," tambahnya.
Dikatakannya, kaki dan tangan palsu setiap orang berbeda- beda, sehingga harus benar- benar dilakukan pengukuran sesuai dengan tinggi dan besar kaki maupun tangan yang bersangkutan.
Untuk Riau, ada lebih dari 100 masyarakat pra sejahtera yang menerima anggota tubuh buatan. Berasal dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Selain di Provinsi Riau, Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shan Ge juga membantu masyarakat prasejahtera dari sabang sampai merauke.
Dalam delapan bulan terakhir, pihak yayasan sudah memberikan sekitar 1.700 kaki dan tangan palsu, termasuk di Provinsi Riau.
"Apa yang dilakukan Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shan Ge hanya sebagian kecil dari keperluan kaki dan tangan palsu. Kami perkirakan kebutuhan kaki dan tangan palsu di Indonesia mencapai 3 juta per tahun," ungkapnya sambil mengatakan, yayasan sudah hadir di beberapa kota di Indonesia.
Sementara itu, salah satu penerima kaki palsu, Dedi Kurniawan warga dari Kabupaten Bengkalis ini merasa senang dengan bantuan ini. Ia yang harus kehilangan salah satu bagian kakinya terpaksa harus menggunakan alat bantu agar bisa kembali beraktivitas.
"Kami merasa sangat terbantu, karena kaki dan tangan palsu harganya mahal. Saya berharap semakin banyak yang terbantu," ujarnya.(ayi)