PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ratusan warga penyandang disabilitas mendapatkan bantuan anggota tubuh palsu, Kamis (30/11). Sebelumnya, penerima bantuan telah mengingkuti pengecekan kesehatan dan pengukuran anggota tubuh palsu empat bulan lalu.
Wajah sumringah serta penuh rasa haru terpancar dari warga penerima bantuan di Sekretariat Himpunan Persaudaraan Tionghoa (HPT) Rokan Hilir (Rohil) Jalan Bambu Kuning, Tenayan Raya. Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shan Ge, Jakarta serta para donatur lainnya menyerahkan bantuan anggota tubuh palsu kepada penyandang disabilitas dari sejumlah usia itu.
”Tak terbayangkan rasanya bisa kembali berikan lagi dengan kaki sendiri. Sudah lebih 10 tahun saya pakai tongkat sekarang bisa jalan lagi,” ucap Yartono salah seorang penyandang disabilitas Kecamatan Tenayan Raya, Kamis (30/11).
Ia tak henti mengucapkan terima kasih kepada setiap anggota organisasi sosial Tionghoa di Kota Pekanbaru itu yang sudah mewujudkan mimpinya untuk bisa berjalan lagi dan berjuang pisang goreng demi memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Ia berharap semakin banyak penyandang disabiltas yang terbantu, karena harga kaki dan tangan palsu harganya cukup mahal.
”Semoga semua penyandang disabilitas seperti saya ini bisa ikut kebahagiaan bisa memiliki anggota tubuh palsu untuk bisa kembali bersemangat menyambut hidup dan tidak terpuruk dirumah karena keterbatasan fisik yang dimiliki. Karena bantuan ini bisa diberikan kepada seluruh masyarakat di Indonesia dan bukan Kota Pekanbaru saja,” katanya.
Sementara itu, Pembina HPT Rohil, Siswaja Muljadi menjelaskan kegiatan bakti sosial penyerahan bantuan anggota tubuh palsu ini diberikan oleh HPT Rohil dan Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang Ming Ya Shan Ge, Jakarta bekerjasama dengan The Foundation of The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints.
Pemberian anggota tubuh buatan ini dilakukan kepada 150 warga di Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau lainya yang merupakan keluarga prasejahtera. Bahkan, beberapa bulan lalu para penerima telah melaksanakan pengukuran tangan dan kaki palsu di tempat ini, sekarang tinggal penyerahan.
”Sebelum diserahkan, kaki dan tangan palsu harus dicoba dulu atau betul-betul sesuai dengan penyandang disabilitas. Bisa saja ukuran sudah berubah dan kita langsung perbaiki di tempat, sampai penerima merasa nyaman,” terangnya.(ayi)
