PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah pusat menargetkan 637 ribu hektar elahan mangrove direhabilitasi hingga 2024 di Indonesia. Dari beberapa wilayah di Indonesia yang memilki lahan mangrove, Provinsi Riau menjadi salah satu daerah target utamanya.
Asisten II Setdaprov Riau Job Kurniawan mengatakan, rehabilitasi mangrove akan terus dilakukan di seluruh tanah air, karena hutan mangrove menyimpan carbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon.
"Tidak hanya itu, rehabilitasi mangrove bertujuan memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, meningkatkan tutupan hutan mangrove serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau tahun 2020, Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan hidrologis gambut terluas di Indonesia yang mencapai 5,3 juta hektare atau 55,7 persen dari total kawasan gambut Indonesia di Pulau Sumatera.
"Luas kawasan mangrove lebih kurang 223 ribu hektare yang tersebar di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera," ujarnya.
Ia juga menjelaskan, geliat rehabilitasi mangrove global dan nasional kini semakin kencang dilakukan. PBB mendeklarasikan tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB untuk restorasi dengan target 350 juta hektare lahan termasuk ekosistem mangrove.
"Indonesia juga mendorong kuat upaya ini dan menargetkan 637.000 hektare lahan mangrove untuk direhabilitasi, Provinsi Riau menjadi salah satu daerah target utama rehabilitasi mangrove nasional," jelasnya.
Untuk mencapai target tersebut kata Job, diperlukan upaya bersama semua pihak yakni pemerintah, swasta, akademisi, NGO, penggiat, dan masyarakat.
"Tentu rehabilitasi mangrove penting dilakukan di ekosistem mangrove yang terdegradasi. Lahan-lahan potensial dan berpeluang untuk direhabilitasi perlu diidentifikasi agar tujuan pemulihan ekosistem mangrove dapat tercapai," tuturnya.(sol)