Tokoh Riau HM Azaly Djohan Wafat, Dikenal sebagai Sosok Pemberi Nasehat

Pekanbaru | Rabu, 22 Desember 2021 - 11:09 WIB

Tokoh Riau HM Azaly Djohan Wafat, Dikenal sebagai Sosok Pemberi Nasehat
Gubernur Riau Syamsuar mewakili pihak keluarga memberikan sambutan saat melepas jenazah HM Azaly Djohan ke perisirahatan terakhir dari rumah duka di Jalan Dr Sutomo, Pekanbaru, Selasa (21/12/2021). (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Seorang tokoh Provinsi Riau, yang juga telah banyak berkecimpung di dunia pemerintahan HM Azaly Djohan wafat, Selasa (21/12) sekitar pukul 07.30 WIB. Almarhum yang di akhir hayatnya juga aktif dan menjabat sebagai Ketua Kwarda 04 Gerakan Pramuka ini meninggal dunia pada usia 82 tahun. Kabar meninggalnya Azaly Djohan sontak menimbulkan duka yang mendalam bagi masyarakat Riau. Tak terkecuali Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar yang datang langsung ke rumah duka di Jalan Sutomo, Pekanbaru.

Saat diminta untuk menyampaikan sambutan sebagai perwakilan keluarga sebelum jenazah disalatkan, Gubri tak kuasa menahan kesedihan. Sebab keduanya juga masih memiliki hubungan keluarga.


"Kami merasa kehilangan sosok orang tua di keluarga kami. Beliau penasihat yang selalu memberi nasihat kepada kami," ujar Gubri terisak.

Menurutnya, almarhum selalu memberi nasihat baik itu disampaikan secara langsung maupun melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

"Karena itu, kami atas nama keluarga sangat kehilangan sekali. Karena kami laki-laki ini adik beradik, datuk kami sama, ayah kami adik beradik dengan ibu almarhum," ucapnya.

Untuk itu, Gubri atas nama keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah datang takziah ke rumah duka. Serta memohon doa agar dosa almarhum diampuni.

"Kami juga memohon doa kepada bapak ibu, semoga almarhum diampunkan dosa-dosanya. Kemudian apa yang selama ini dikerjakan menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT," ujarnya.

Menurut Gubri, almarhum merupakan sosok pekerja keras, disiplin, dan tidak kenal letih ketika diberi amanah.

"Kami sudah sering mengingatkan agar banyak istirahat karena sudah tua. Tapi semangat beliau luar biasa.  Semangat beliau sangat kuat sekali untuk masyarakat. Apalagi dengan Pramuka, karena itu sudah mendarah daging," sebutnya.

"Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu beliau semasa hidupnya. Baik saat beliau di Bengkalis, Kampar, dan Pekanbaru. Tentunya beliau adalah sosok yang tak lepas dengan silaf, kami atas nama keluarga mohon dimaafkan," pintanya.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal. Dikatakannya, almarhum adalah sosok yang tidak memilih untuk jadi sahabat, walaupun jarak usia selisih jauh.

"Secara pribadi, saya sering dinasihati almarhum. Bahkan almarhum tak menolak bila diajak ke lapangan untuk urusan sosial budaya. Kita kehilangan tokoh kharismatik, kehilangan tokoh budaya. Semoga Allah menempatkan almarhum di sisi terbaik-Nya. Aamiin," ucapnya.

Selain itu, menurut Yose, gaya dan cara almarhum memberi nasihat sangatlah lembut dan santun, walaupun kepada orang yang jauh lebih muda.

"Lembut tutur katanya membuat setiap orang terkesan bila berdiskusi dengan beliau," sebutnya.

Untuk diketahui, Azaly Djohan lahir pada 16 Mei 1939 di Kampung Tengah, Kabupaten Siak. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Datuk M Djohan dan Hj Saidatul Akmar, berasal dari Siak Sri Indrapura. Selain aktif di pemerintahan dan pernah menjabat Bupati Bengkalis (1989-1994), almarhum juga merupakan salah seorang tokoh pendiri lahirnya Provinsi Riau. (sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook