PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sejak pembangunan proyek instalasi pembuangan air limbah (IPAL) di Jalan KH Ahmad Dahlan mulai menuai banyak permasalahan. Tak hanya badan jalan yang rusak dan penuh lubang besar, tetapi sejumlah drainase pun kini mulai mengalami penyumbatan.
Pantauan Riau Pos, Kamis (21/10) tampak sejumlah genangan mulai muncun dari sejumlah drainase yang tersumbat di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi. Genangan air tersebut muncul akibat penyumbatan yang terjadi dari dalam drainase.
Wahyu salah seorang pengendara mengaku menyayangkan keberadaan sejumlah genangan yang terjadi akibat pembanguan proyek SPALD-T tersebut.
Pasalnya, tak hanya di satu titik genangan akibat drainase yang tersumbat kerena adanya material tanah dan beton yang diletakan di dalam drainase, sehingga menghambat perjalanan pengendara yang melintas.
"Ini bukan di sini saja. Di Jalan Mangga dan Durian juga begitu, sisa tanah dari pengerukan dan beton diletakan ke dalam drainase dan juga parit sehingga saat hujan tiba, air tidak mampu mengalir secara sempurna ke hulu dan menyebabkan genangan," ucapnya.
Bukan hanya genangan yang membuat dirinya dan sejumlah pengendara lain merasa kesal. Lambannya proses pengerjakan proyek yang memakan waktu hingga bertahun-tahun juga dikeluhkan oleh pengendara.
Apalagi, pengaspalan jalan yang dilakukan oleh para pekerja terlihat asal-asalan sehingga jalan menjadi melengkung dan menyebabkan genangan saat hujan tiba.
"Entah mau sampai kapan kita harus mengerti dengan pekerjaan mereka yang tidak pernah selesai ini. Apalagi satu titik galian belum ditutup sekarang lubang galian yang lain malah dibuat tapi pengerjaannya tak juga rampung," kata dia.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Wulan salah seorang pedagang kaki lima di Jalan KH Ahmad Dahlan. Dirinya mengaku selama pembangunan proyek SPALD-T di Jalan KH Ahmad Dahlan, usahanya berjualan es jagung menurun drastic, karena penyekatan dan penutupan badan jalan yang dilakukan oleh para pekerja proyek.
Tak hanya itu, saat hujan tiba genangan air di badan jalan juga semakin memperparah kondisi, karena air tidak mampu menuju drainase, karena tertutup pasir dari pembangunan proyek SPALD-T.
"Banyak yang tersumbat semenjak pembangunan proyek SPALD-T itu. Kami saja sudah lelah berpindah tempat berjualan tapi tetap saja sepi, karena banyak jalan yang rusak,"ucapnya.(ayi)