HASIL MONITORING DADAKAN FPI

Ramadan, Warung Remang-Remang Masih Beroperasi

Pekanbaru | Selasa, 22 Mei 2018 - 10:34 WIB

(RIAUPOS.CO) - Dengan menggunakan sepeda motor, jajaran anggota From Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbarumendatangi warung remang-remang di Jalan Naga Sakti dan Jalan Air Hitam, Kecamatan Tampan, Ahad (20/5).

Aksi dadakan tersebut sempat membuat para penghuni dan pengunjung kafe heran. Dari beberapa tempat yang dikunjungi seperti kafe dan warung remang-remang didapati telah lengang.

Baca Juga :Cerita Kompol Boby Kejar Pembawa 9 Kg Sabu hingga ke Sumsel

Puluhan massa FPI yang bergerak dari markas mereka di Jalan Soebrantas sekira pukul 21.30 WIB, saat itu langsung menuju ke warung-warung milik warga yang menyediakan tempat duduk di Jalan Naga Sakti.

Di lokasi yang tak jauh dari Stadion Utama Riau itu, didapati di dalam semak-semak tempat duduk berpasangan. Mirisnya lagi anggota FPI juga menemukan tisu dan beberapa alat kontrasepsi.

Sementara itu saat anggota FPI melanjutkan perjalanan ke Jalan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki, di sana terdapat warung remang-remang dengan kondisi lampu ala kadarnya.

Saat memasuki warung, sebagian penghuni terlihat berhamburan keluar. Didapati warung tersebut sudah berubah wujud menjadi tempat tidur dengan puluhan kamar-kamar kecil.

Pantauan Riau Pos, di dalam warung remang-remang itu bau minuman keras sangat menyengat. Namun tidak dijumpai satupun penghuninya.

Aksi anggota FPI yang dilakukan malam itu hanya bersifat pendekatan secara persuasif dengan cara menjumpai pengelola dan memberikan nasehat.

"Ini hanya sistem monitoring melanjutkan perpanjangan tangan dari pemerintah. Kami hanya mengimbau kepada mereka agar tidak melakukan maksiat," kata Ikbal Al Husen, Ketua Tim Pemantau Maksiat FPI Kota Pekanbaru.

Ia mengatakan bahwa dalam kegiatan itu sebanyak 15 warung remang-remang telah mereka datangi, hal tersebut untuk menjaga Kota Pekanbaru dari maksiat sesuai dengan lambang kota yang Madani.

"Di sini kami memberi imbauan kepada pemilik warung yang menjual jagung. Karena seakan-akan menyediakan tempat maksiat," ungkapnya.

Jika tempat-tempat tersebut masih saja dibuka, pihaknya akan melaporkan kepada pemerintah Kota Pekanbaru.

Sementara Kepala Badan Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono saat dikonfirmasi terkait hal ini belum menjawab telepon Riau Pos. Begitu juga saat dikirim pesan singkat belum dibalas.(lin)

Laporan Sakiman, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook