Keistimewaan Bulan Syawal, Sebaiknya Lakukan Empat Amalan Ini

Historia | Minggu, 23 April 2023 - 08:08 WIB

Keistimewaan Bulan Syawal, Sebaiknya Lakukan Empat Amalan Ini
Ilustrasi, 1 Syawal 1444 Hijriah. (DOK.RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Syawal adalah bulan ke 10 dalam kalender Islam setelah bulan suci Ramadan. Hari pertama di bulan Syawal dirayakan sebagai Idulfitri. ‘Syawal’ berasal dari kata Arab Sawaal yang berarti ‘dibesarkan’. Syawal berarti naik atau meninggi.

Pada bulan Syawal ini, kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi di sisi Allah SWT karena telah melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadan.


Diyakini, penamaan Syawal diberikan untuk menandakan waktu tahun di mana unta betina akan mengandung bayinya. Ini merupakan simbol kehidupan baru dan pembaruan setelah sebulan pembersihan spiritual.

Syawal adalah bulan pertama dari tiga bulan (sebelum bulan Dzulhijjah) di mana beberapa amalan haji dapat dimulai. Periode haji juga dimulai pada bulan Syawal, yang disebut juga dengan Asyhur Al-Hajj atau bulan-bulan haji.

Bagi siapapun yang menjalankan ibadah atau perbuatan baik pada bulan Syawal, maka akan mendapatkan pahala bagi umat islam yang menjalankannya.

Saat bulan Syawal biasanya kita dianjurkan untuk menjalankan puasa syawal, meskipun tidak diwajibkan, namun puasa syawal menjadi puasa Sunnah yang ditunggu bagi kebanyakan orang untuk mengqadha hutang puasa saat bulan ramadan.

Meskipun bulan ramadan telah usai, bukan berarti amalan-amalan baik yang telah dilaksanakan ketika bulan tersebut harus ikut berakhir pula, seharusnya dengan adanya bulan puasa Ramadan kemarin menjadikannya sebagai jembatan untuk terus melaksanakan ibadah secara konsisten sebagai umat muslim yang bertakwa.

Adapun 4 amalan bulan Syawal yang memiliki keistimewaan luar biasa antara lain yang dikutip dari berbagai sumber:

Puasa Syawal

Puasa 6 hari di bulan Syawal bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah. Sebagian ulama berpendapat lebih diutamakan secara berturut-turut, sehari setelah Hari Raya Idulfitri.

Hal ini tertuang dalam Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim yang menyebutkan bahwa utamanya melakukan puasa Syawal secara berurutan, tepatnya sehari setelah Idulfitri (dimulai pada 2 Syawal).

Jika puasa dikerjakan secara terpisah-pisah (tidak berurutan) atau di akhir-akhir bulan Syawal, itu masih diperbolehkan. Sebab, yang terpenting puasa dilakukan setelah puasa Ramadan dan masih berada pada bulan Syawal.

I’tikaf

I’tikaf atau berdiam diri di masjid untuk beribadah juga bisa dilakukan di bulan syawal, apabila tidak sempat melaksanakannya di bulan ramadan.

Dalam buku Rahasia Pecinta Ramadhan oleh Muhammad Husain Ya’qub dijelaskan, bahwa Rasulullah selalu melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir bulan ramadan.

Pada tahun ketika beliau wafat, Rasulullah beri’tikaf selama 20 hari. Ketika tidak bisa i’tikaf, beliau menggantinya dengan i’tikaf di 10 hari pertama bulan Syawal. Keseriusan Rasulullah dalam beri’tikaf menunjukkan betapa pentingnya amalan ini.

Salat Malam

Selain wajib melaksanakan ibadah salat fardu, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan salat malam pada bulan Syawal. Tentunya, salat sunnah ini harus tetap dijaga di bulan-bulan berikutnya.

Menjaga salat malam menjadi amalan penting di bulan ini. Sebab, umat Islam yang selalu mengamalkan salat malam sesudah salat wajib, akan membawa kebaikan bagi dirinya sendiri di dunia maupun akhirat kelak.

Sedekah

Amalan kebaikan selanjutnya adalah bersedekah. Meski bersedekah bisa dilakukan kapan saja, amalan ini termasuk salah satu amalan penting di bulan syawal.

Melalui sedekah, seorang muslim dapat meningkatkan rasa empati, melancarkan rezeki, melatih pikiran positif, meningkatkan rasa syukur, serta menghindari diri dari sifat kikir.

Itulah 4 amalan di bulan syawal yang memiliki keistimewaannya tersendiri, semoga kita diberi keberkahan dan selalu berada dijalan yang benar.

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook