Orang Tua Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

Pekanbaru | Jumat, 21 Oktober 2022 - 09:59 WIB

Orang Tua Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
ILUSTRASI (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menyikapi maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak di beberapa wilayah di Indonesia, Dinas Kesehatan Riau langsung mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian. Orang tua pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit misterius ini.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin mengatakan, sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit gagal ginjal akut, pihaknya mengimbau Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, organisasi profesi kesehatan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus gangguan ginjal akut pada anak.


"Kami juga terus berkoordinasi dengan IDAI Provinsi Riau dalam upaya penemuan dan tatalaksana kasus. Kemudian juga melakukan promosi kesehatan dan penguatan surveilans gangguan ginjal akut pada anak," kata Zainal Arifin, Kamis (20/10).

Pihaknya juga meminta keluarga pasien membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang selanjutnya diikuti dengan kunjungan rumah melalui tenaga surveilans epidemiologi.

"Pentingnya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak dengan gejala penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil secara mendadak dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual, dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat," ujarnya.

Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak di Riau. Tapi pihaknya mengajak pencegahan harus tetap dilakukan. "Dengan dukungan semua pihak, Provinsi Riau siap menghadapi peningkatan kasus gagal ginjal akut pada anak," sebutnya.

Sementara itu, saat ditanyakan untuk pengawasan penjualan obat sirop di apotek dan fasilitas kesehatan lainnya, dikatakan Zainal hal tersebut berada di bawah kewenangan BPOM. "Di bawah pengawasan BPOM," ujarnya.

Kepala BBPOM Pekanbaru, Yosef Dwi Irwan mengatakan, terkait dengan obat sirop, BPOM telah melakukan tindakan regulatori berbasis risiko, berupa penelusuran obat sirop yang terdaftar dan beredar di Indonesia.

"Obat sirop yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG kemungkinan berasal dari empat bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol yang bukan merupakan bahan yang berbahaya atau dilarang digunakan dalam pembuatan obat sirop," ujar Yosef Dwi Irwan, Kamis (20/10).

BPOM mendorong tenaga kesehatan dan industri farmasi untuk terus aktif melaporkan efek samping obat atau kejadian tidak diinginkan pasca penggunaan obat kepada Pusat Farmakovigilans/MESO Nasional melalui aplikasi e-MESO Mobile.

BPOM mengimbau masyarakat untuk waspada, menjadi konsumen cerdas, dan selalu memperhatikan seperti membeli dan memperoleh obat hanya di sarana resmi, yaitu apotik, toko obat, puskesmas atau rumah sakit terdekat. Membeli obat secara online dapat dilakukan hanya di apotek yang telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF).

BPOM secara berkesinambungan melaksanakan patroli siber (cyber patrol) pada platform situs, media sosial, dan e-commerce untuk menelusuri dan mencegah peredaran obat ilegal. Menerapkan Cek KLIK yaitu Cek Kemasan dalam kondisi baik, Cek Label , Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akan melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus gangguan ginjal akut atipikal di Kabupaten Rohul.

Di samping Diskes Rohul akan menyurati RSUD, Puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah daerah dan swasta di Kabupaten Rohul untuk melaporkan data kasus gangguan ginjal akut atipikal pada anak.

"Yang jelas, kami dari Diskes Rohul akan melakukan penyelidikan epidemilogi terhadap kasus gangguan ginjal akut atipikal pada anak. Sejauh ini kami belum ada terima rekap dan laporan kasus ginjal akut atipikal pada anak usia 0-18 dari faskes layanan kesehatan baik milik pemerintah daerah maupun swasta," tuturnya.

Darmadi mengaku Surat Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI itu, baru diterima Diskes Rohul, Rabu (19/10) kemarin. Tentunya langkah yang dilakukan untuk percepatan penanggulangan dan mengantisipasi adanya kasus ginjal akut atipikal pada anak di Kabupaten Rohul akan mensosialisasikan surat edaran Kemenkes RI itu kepada seluruh fasilitas layanan kesehatan yang ada di Rohul.

"Kami akan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Di samping tidak resah adanya penyakit ginjal akut atipikal yang kini mengalami peningkatan kasus pada anak usia 0-18 tahun. Perlunya kewaspadaan orang tua, bila ditemukan dengan gejala penurunan volume atau frekuensi urine, dengan atau tanpa demam atau gejala prodromal lain untuk segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," tuturnya.

Dia mengimbau kepada para orang tua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru meminta seluruh apotek yang beroperasi di Kota Pekanbaru untuk menyetop sementara penjualan obat sirop kepada masyarakat. "Jadi kami baru mendapatkan SE resminya sore kemarin. Makanya hari ini kita akan surati apotek dan toko obat agar untuk sementara waktu tidak menjual sediaan dalam bentuk sirup sampai ada pengumuman resmi pemerintah lebih lanjut," ujar Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih.

Lanjut Zaini, berdasarkan SE dimaksud tersebut meminta agar tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. "Karena itu kita akan segera surati apotik dan juga toko obat mengenai hal ini," ujarnya.(sol/dof/ayi/epp)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook