Pemprov Tingkatkan PAD dari Sektor Pajak

Pekanbaru | Jumat, 21 Juni 2019 - 10:15 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada tahun ini mengaku akan menempuh beberapa cara, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) terutama dari sektor pajak. Selain menerapkan sistem online untuk membantu memudahkan masyarakat dalam pembayaran pajak, layanan pajak juga akan lebih didekatkan dengan masyarakat.

Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan, pada tahun ini Pemprov Riau sudah mulai mengembangkan inovasi baik dalam pendekatan pelayanaan maupun pemberian kemudahan pelayanan perpajakan. Inovasi tersebut ada yang sudah dijalankan dan ada juga yang baru akan dijalankan.

Baca Juga :Bagnaia Sebut Motor Baru Tak Banyak Perubahan

“Diantaranya yakni inovasi pendekatan pelayanan kepada masyarakat melalui pengembangan armada Samsat keliling dan Samsat gendong. Kemudian juga peningkatan kantor pelayanan, dari unit pelayanan menjadi unit pelaksana teknis pendapatan,” katanya.

Selain itu, lanjut sekda, dengan melakukan penambahan jaringan pelayanan melalui pembukaan gerai Samsat dipusat perbelanjaan dan juga mal pelayanaan publik, multi kanal dan juga Samsat online yang terintegrasi secara nasional. Melakukan kerjasama pertukaran data dengan BPH Migas dan upaya penegakan hukum melalui operasi penertiban pajak dan retribusi.

’Termasuk mengkaji kembali kebijakan pemberian pengurangan penghapusan pokok dan denda pajak,” sebutnya.

Sementara itu, hingga Mei realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari lima sektor pajak di Provinsi Riau mencapai 36,41 persen atau Rp1,314 triliun. Salah satu penyumbang PAD yang cukup besar yakni dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau, Indra Putrayana  mengatakan, berdasarkan perhitungan pihaknya realisasi PAD Riau masih dalam jalurnya. Artinya bergerakannya masih on the track atau sesuai dengan perkiraan. Karena itu, pihaknya optimis sampai akhir tahun target PAD bisa tercapai 100 persen.

“Kalau pergerakan masih on the track, dan jika tidak ada persoalan di perjalanan, saya optimis realisasi PAD bisa tercapai 100 persen sampai akhir tahun sebesar Rp3,6 triliun,” katanya.

Dirincikan Indra, bahwa untuk realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai Rp426 miliar atau 40,11 persen, dari target Rp1,062 triliun. Kemudian realisasi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBNKB) sebesar Rp333 miliar atau 39,03 persen dari target Rp855 miliar.

‘’Untuk pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) realisasi mencapai Rp290 miliar atau 36,52 persen dari target Rp794 miliar. Pajak Air Permukaan (PAP) target kita Rp30,4 miliar, sedangkan realisasi baru Rp10 miliar atau 33,03 persen. Sedangkan Pajak Rokok realisasi Rp113 miliar atau 29,80 persen dari target Rp382 miliar,” sebutnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook