PEKANBARU ( RIAU POS. CO) -- Memasuki hari ke-14 puasa Ramadan, kajian pun semakin mantap disajikan. Seperti Ustaz Tambatua Siagian dalam tausiahnya di Masjid Al Mujahidin Jalan Jenderal, Labuh Baru, Payung Sekaki, waktu zuhur menyampaikan kajiannya kepada para jamaah, perihal hari-hari Ramadan. Ramadan terbagi tiga bagian, di antaranya 10 malam pertama tentang rahmat, 10 malam kedua tentang ampunan dan 10 malam ketiga tentang pembebasan dari neraka.
“Rahmat telah kita usahakan pada 10 Ramadan pertama, melalui ibadah puasa dan ziarah.
Semoga di malam-malam pertama banyak yang bisa meraih rahmat dan tidak tergoda dengan urusan duniawi,” ucapnya.
Lalu, kini sudah tiba di 20 hari yang terakhir, yaitu ampunan. Hal tersebut berkaitan dengan dosa, karena dosa membahayakan manusia.
“Dosa risikonya tidak sedikit. Timbulnya dosa yaitu dari kelakuan saat meninggalkan kewajiban kepada Allah SWT,” jelasnya.
Kemudian setiap manusia pasti ada dosanya. Tidak ada yang tidak berdosa selama masih bernafsu. Orang yang celaka tidak sadar kalau dirinya banyak dosa. Dosa dan kesalahan terlihat oleh Allah yang dilaporkan oleh malaikat Rakib.
Akibat perbuatan dosa, untuk hidup dunia, pertama hidup selama gelisah dan tidak ada ketenangan. Kehidupan sempit seperti banyak uang susah, sedikit uang susah. Lihat orang punya, juga gelisah, serba gelisah tak berkesudahan, dan perilaku lainnya.
Kedua, kata Nabi sulit menerima kebenaran, alias sok pintar. Kata Alquran, mereka jadikan telinganya tidak mendengar kebenaran. Ketiga, rezekinya dicabut dari Allah dan tidak berkah rezeki, serta jabatannya.
“Jika banyak dosa, saat ibadah tidak pernah fokus. Sebab nur dalam hatinya tertutup, akhirnya putus kontak dengan Allah, karena memikirkan dunia saat beribadah,” ucapnya. Jika meninggal, dosanya menjadi pertanggungjawabannya saat di akhirat. Orang yang sadar akan dosanya, selalu memperbaiki diri dalam hidupnya, semoga khusnul khotimah.(*3/jrr)