HARGA GULA PASIR NAIK PERLAHAN NAMUN PASTI

Corona Bikin "Si Manis Meroket"

Pekanbaru | Jumat, 20 Maret 2020 - 09:39 WIB

Corona Bikin "Si Manis Meroket"

Kenaikan harga gula berimbas kesejumlah pedagang jus. Salah seorang pedagang jus di Kecamatan Sukajadi, Indah mengatakan, meskipun harga gula pasir naik, tetapi ia belum bisa menaikkan harga jusnya, karena jika harga jus kami naikkan takut pelanggan sepi.

“Kami belum berani menaikkan harga jusnya, takut nanti pelanggang sepi,” ujarnya.


Hal yang sama juga diungkapkan salah seorang pengelola cafe di jalan Mangga Pekanbaru, Apuk, menjelaskan dengan kenaikan harga gula tentu sangat berpengaruh kepada pendapatannya. Otomatis keuntungan jadi menipis.

“Otomatis berpengaruh sekali dengan kenaikan harga gula itu. Tetapi mau gimana lagi, kalau kita naikkan harga jus menyebabkan sepi pembali. Anggap saja itu sudah menjadi resiko kita. Saya berharap kepada pemerintah agar secepatnya harga gula pasir kembali normal, ”terangnya.

Sementara itu, ketika dimintai tanggapannya perihal kenaikan harga gula pasir ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, enggan memberikan komentar banyak. Ia hanya menyebut kalau kenaikan harga sembako seperti gula pasir tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab DPP. Melain tanggung jawab Bulog.

“Kalau kenaikan harga gula itu bukan tanggung jawab kami (DPP, red). Tetapi tanggung jawab Bulog. Coba tanya ke Bulog aja. Anda harus belajar juga apa yang menjadi regulasi DPP. Kenapa harga gula itu naik, ya tanya ke Bulog lah, bukan ke DPP,” katanya sambil mengakhir pembicaraan, Senin (16/3).

Dalam sebuah wawancara sebelumnya, Rabu (11/3) Ingot juga pernah Riau Pos tanyakan perihal masalah ini. Ia mengatakan kalau harga gula pasir di Bulog masih stabil. Sementara kenaikan harga gula pasir terjadi pada pada gula pasir premium.

‘’Gula pasir itu harganya stabil di Bulog. Gula yang premium memang agak naik,’’ katanya. Ditanya penyebab harga gula pasir naik, Ingot mengaku belum mengetahui pasti. Hanya saja ia memastikan kalau kenaikan tersebut tidak ada hubungannya dengan virus corona dan bulan Ramadan yang sebentar lagi tiba.

‘’Tak ada kaitannya dengan virus corona.  Saya kira juga belum karena puasa (Ramadan, red). Permintaan juga belum meningkat.  Saya kira perkembangan sembako ini masih cukup normal, ’’ katanya sambil mengakhiri konfirmasi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi meminta agar DPP Kota Pekanbaru segera berkoordinasi dengan Bulog. ‘’Ini untuk memantau gejolak harga. Juga harus memastikan ketersediaan bahan pokok saat ini bagi masyarakat,’’ tegasnya, Rabu (18/3).

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook