33 Pelajar Bolos ke Warnet

Pekanbaru | Selasa, 19 November 2019 - 09:28 WIB

33 Pelajar Bolos ke Warnet
RAZIA PELAJAR: Sejumlah pelajar terjaring razia Satpol PP Pekanbaru di salah satu warnet Jalan Hang Tuah, Senin (18/11/2019). Giat ini dilakukan untuk mengamankan para pelajar yang bolos sekolah. (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

KOTA (RIAUPOS.CO) -- Sebanyak 33 pelajar terjaring razia Satpol PP pekanbaru, Senin (18/11) pagi. Puluhan pelajar ini ditemukan tengah asyik bermain di warung internet (warnet) dan warung makan pinggir jalan.

Udin (32), seorang juru parkir di Jalan Hang Tuah mengatakan, keberadaan anak-anak sekolah di berbagai warnet yang ada di Jalan Hang Tuah tersebut sudah sering dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya, mereka masuk ke dalam warnet saat jam sekolah dan baru keluar sore hari saat jam pulang sekolah.


"Sudah sering kami kasih tahu kemereka kalau mau ke warnet jangan di jam sekolah. Tapi hanya dianggap angin lalu saja. Nah sekarang kena razia, biar tahu rasa mereka. Sudah membohongi orang tua yang sudah capek-capek cari uang untuk sekolah mereka," kata Udin.

Sementara itu, Kabid Operasi dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Kota Pekanbaru Desheriyanto mengatakan, belakangan ini pihaknya sering mendapatkan aduan dari masyarakat tentang keberadaan pelajar di warnet saat jam sekolah masih berlangsung.

Penertiban kemarin mengamankan 33 pelajar yang duduk di bangku SMP dan SMA. Mereka bolos saat jam sekolah.

"Kami tadi sudah menyisir beberapa warnet di Jalan Hang Tuah hingga Jalan Harapan Raya dan kami mendapatkan mereka bolos di jam sekolah,"ucapnya.    

Selain itu, tim ops Satpol PP juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru dalam menggelar razia tersebut, yang bertujuan untuk melakukan pembinaan kepada pelajar yang terjaring.

Pasalnya, puluhan pelajar yang terjaring tersebut digelandang dan berkumpul di Kantor Satpol PP Kota Pekanbaru untuk dilakukan pendataan dan peringatan, serta pembinaan oleh Satpol PP Pekanbaru. 

"Kami lakukan pendataan dan kami beri peringatan. Kami akan panggil juga guru dan orang tuanya untuk menjemput mereka, supaya tidak terulang lagi kejadian seperti ini," terang Dasheriyanto.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook