PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyambangi Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, Ahad (18/9). Gubri Syamsuar disambut langsung Rektor Universitas Al-Azhar Prof Dr Salamah Jum’ah Ali Daud dan sejumlah petinggi di lingkungan civitas akademika universitas Islam tertua di dunia itu.
"Ternyata ada sekira 631 orang mahasiswa asal Riau yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar ini,"ucap Syamsuar usai pertemuan, Ahad (18/9).
Di depan rektor dan civitas akademika Universitas Al-Azhar, Syamsuar tidak hanya ingin mengikat kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikan agama, tapi juga bidang-bidang lain seperti pertanian. "Karena Mesir ternyata berhasil membangun sektor pertaniannya," ulas Gubri lagi.
Gubri Syamsuar berkesempatan memaparkan berbagai potensi yang ada di Provinsi Riau. Syamsuar juga menjajaki kerja sama antar Universitas Al-Azhar dengan perguruan tinggi yang ada di Provinsi Riau. "Kita coba jajaki kerja sama antar perguruan tinggi. Nanti kita minta Dubes RI di Kairo, Mesir untuk memfasilitasi ini," sebut Syamsuar.
Gubri juga menambahkan, bisa saja Al-Azhar mengembangkan universitasnya di Provinsi Riau. Apalagi, Rektor Al-Azhar bersama civitas akademika menyambut hangat kehadiran Gubri dan rombongan. "Kita juga bersyukur karena menurut Pak Rektor, mahasiswa asal Riau baik-baik, pintar-pintar, pandai bergaul dan pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan," ungkap Syamsuar.
Saat datang ke Universitas Al-Azhar, Gubri Syamsuar didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Mesir Prof Dr Bambang Suryadi, Karo Kesra Zulkifli Syukur, Kadis LHK Ma’mun Murod, dan Ketua Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Riau Abdul Rasyid Suharto serta beberapa perwakilan mahasiswa asal Riau di Mesir.
Saat berada di Mesir, Syamsuar menyempatkan diri berziarah ke Masjid dan makam Imam Syafi’i. "Bagi kita mayoritas umat Islam di Indonesia tentu sangat familiar dengan mazhab Imam Syafi’i karena kita beribadah menggunakan mazhab Imam Syafi’i. Beliau sangat masyhur dan sangat dihormati," ungkap Syamsuar.
Kecintaan Imam Syafi’i kepada Al-Qur’an dan hadis sehingga menjadi salah seorang imam mazhab yang masyhur, kiranya menjadi tauladan bagi umat Islam, khususnya generasi muda Riau. "Beliau sudah hafiz (hafal) Al-Qur’an sejak kecil (umur 7 tahun). Bahkan juga hafal Kitab Muwatta karangan Imam Malik. Sangat luar biasa," ungkap Syamsuar.
Sekadar info, Imam Syafi’i pindah ke Mesir sekira tahun 200 H. Beliau meninggal di tahun 204 H atau 819 M dan dimakamkan di Fusthat, Kota Lama, pada usia 54 tahun. Lokasi makam Imam Syafi’i berada di Jalan Al Qadariyah. Jarak dari Masjid Amr bin Ash sekitar 4 km melewati jalan Al-Laitsi. Sedangkan jarak dari Masjid Al Azhar ke Masjid Asy Syafii sekitar 5-6 km.
Sekarang di lokasi Makam Imam Syafi’i telah dibangun masjid dengan nama Masjid Asy-Syafi’i. Para penziarah harus melewati pasar dulu sebelum masuk ke areal Masjid Asy-Syafi’i.(sol)