Guru Thailand Akhiri Masa Praktik Pelatihan Lapangan di Pekanbaru

Pekanbaru | Senin, 19 Juni 2023 - 20:09 WIB

Guru Thailand Akhiri Masa Praktik Pelatihan Lapangan di Pekanbaru
Para peserta PPL guru Thailand foto bersama usai menggelar acara perpisahan di kediaman Pimpinan Ponpes Babussalam di Pekanbaru, Senin (19/6/2023). (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -   Selama dua pekan guru-guru dari wilayah Patani, Jala, Naratiwat , Songkla dan Setun Negara  Thailand melakukan praktik pelatihan lapangan (PPL) di Kota Pekanbaru dan berakhir, Senin (19/6/2023).

Para guru asal Thailand yang didampingi pengurus DMDI Riau selama melakukan PPL di sejumlah sekolah dan pesantren di Pekanbaru, diakhiri di Pondok Pesantren Babussalam dan sekaligus menggelar perpisahan.


"Perpisahan bukan bercerai" itulah yang disambut haru oleh para guru PPL dari wilayah Patani, Jala, Naratiwat , Songkla dan Setun Thailand, dalam kata sambutan perpisahan dengan seluruh guru-guru PPL yang akan meninggalkan Kota Pekanbaru.

Mereka disambut oleh Pimpinan Ponpes Babussalam Buya Ismail Royan di rumah kediamannya Kompleks Pondok Pesantren Babussalam Pekanbaru. Buya Ismail Royan memberikan nasihat ke seluruh guru-guru PPL dan seluruh yang hadir di rumah peribadinya. Di mana nasihatnya agar para guru-guru dapat menjaga negaranya.

"Karena wilayah Patani merupakan negara yang diberkahi, betapa banyak ulama Sumatera dan banyak lagi yang kala itu zaman keemasan Kerajaan Patani, para ulama kita mencari ilmu di Negeri Patani dan hubungan kedua wilayah ini sejak lama sudah terjalin silaturahim yang baik," ucap Buya Royan.

Ia menyebutkan, cikgu-cikgu sekalian mengamalkan terus-menerus ilmu yang didapat, walaupun itu amalan terkecil dari sunnah Nabi Muhammad SAW. Salatlah di awal waktu , salatlah dengan berjemaah dan berjemaahnya di masjid. Mendengarkan nasihat Buya Royan yang penuh haru dan para guru-guru sampai meneteskan air mata.

"Cikgu-cikgu ini seperti Cikgu Ikram Al Fatany," ucap Cikgu Hasan mengulangi pesan Buya Royan yang dinilai cukup menggetarkan hati sanubari para guru.

Apalagi di saat para guru direstui dengan dielus kepalanya, semua baik cikgu laki–laki dan cikgu perempuan. Dengan diiringi bacaan Salawat Badriyah oleh Datok Taslim bersama-sama para tamu lainnya, membuat suasana haru bertambah kental siang itu.

Sedangkan Ketua Umum DMDI Riau Datok H Masrul Masmy menyampaikan rasa haru dan terima kasih. Ia menyebutkan, ada tiga hal yang harus dipertahankan seluruh wilayah rumpun Melayu, yakni perkuat ukhuwah Islamiyah di mana saja, perkuat  rasa persaudaraan sebagai manusia dan perkuat rasa senasib sepenanggungan di wilayah  Patani.

"Selamat jalan saudaraku. Titip salam dengan keluarga besar umat Islam Patani di sana, semoga kita berjumpa lagi di Provinsi Riau ini," harap Masrul Kasmy.

Laporan: Abu Kasim
Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook