PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Jika tidak ada aral melintang, Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Riau akan kedatangan tamu dari Patani, Jala, Songkla, Setun dan Naratiwat, Thailand.
Mereka diperkirakan berjumlah 27 guru bersama kepala sekolah utusan masing-masing provinsi di Thailand, dalam rangka silaturahmi dan studi pendidikan di Bumi Lancang Kuning.
"Insya Allah sudah kami jadwalkan peneriman kunjungan tamu dari Thialand, yang jadwalnya akan berlangsung lusa, rombongan sudah bertolak dari Thailand menuju Melaka," ujar Sekretaris Umum DMDI Riau Datuk Drs Taslim Prawira MA di Pekanbaru, Jumat (10/3/2023).
Ia yang didampingi Biro IT DMDI Riau Datuk Yan Faisal mengatakan, kunjungan mereka ke Riau ini sudah ketiga kali, sebelumnya tahun 2021 sebanyak 7 orang dikoordinir oleh Datuk Dr Hasan. Setelah itu tahun 2022 sebanyak 37 guru-guru untuk PPL 17 Oktober-Desember 2022 di sekolah dan madrasah se-Kota Pekanbaru.
"Dulu selama 18 hari dan untuk sekarang semua kepala sekolah yang akan meninjau dan melihat sekolah-sekolah favorit di Kota Pekanbaru termasuk Pondok Pesantren Al-Kautsar dan Darun Nahdhoh Bangkinang," ujar Taslim.
Sementara itu, Ketua Umum DMDI Provinsi Riau Datuk Drs H Masrul Kasmy MSi juga mengatakan, dengan kehadiran saudara-saudara dari rumpun Melayu ini, semua akan menjadikan Provinsi Riau memiliki daya tarik sendiri.
"Oleh karena itu semua lapisan masyarakat, terutama lemaga adat, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan di Riau dan seluruh perhotelan serta kawasan pariwisata hendaknya bersama-sama bergandeng tangan bahu membahu untuk kenyamanan dan ketenangan tamu-tamu yang akan hadir di negeri kita ini," ujar Mauala Drs H Masrul Kasmy.
Menurutnya, destinasi pariwisata dan makanan halal di Kota Pekanbaru menjadi daya tarik tersendiri, sekaligus menggairahkan ekonomi kerakyatan sebagai mana yang dianjurkan Gubernur Riau Drs H Syamsuar.
"Mari kita bangun persaudaraan ini semoga negeri kita menjadi negeri Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghafur. Negeri yang membawa berkah dan di Ridhoi oleh Allah SWT," harapnya.
Laporan: Abu Kasim (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi