RUMBAI TIMUR (RIAUPOS.CO) - Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru, Selasa (18/4) pagi menyebabkan sejumlah wilayah permukiman di Kota Pekanbaru terendam. Salah satu lokasi terparah terjadi di Jalan HM Nur, Kecamatan Rumbai Timur.
Tampak warga mengemasi barang-barang yang dimiliki agar tidak ikut terendam air yang mulai masuk ke dalam rumah warga.
Tak hanya permukiman warga, banjir juga merendam sejumlah ruas jalan yang ada di Jalan Umban Sari, tempatnya di depan gerbang Universitas Lancang Kuning (Unilak). Terlihat pengendara yang melintas harus menurunkan laju kendaraan lantaran banyak kendaraan roda dua yang mengalami mati mesin dan terjebak di tengah banjir.
Salah seorang warga di Jalan HM Nur Zuldas mengatakan, hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru selama tiga jam membuat permukiman warga terendam. Menurut banjir kemarin merupakan yang terbesar sejak Januari 2023.
Diakuinya, kawasan permukiman masyarakat di Jalan HM Nur memang kerap dilanda banjir akibat buruknya sistem drainase dan tidak pernah dilakukan pemeliharaan terhadap parit besar yang ada di sekitar lokasi.
Zuldas mengatakan, ia pribadi sudah berupaya memaksimal kan agar air tidak masuk ke dalam rumahnya saat hujan turun. Ia membuat tanggul sederhana di depan teras rumah agar air tidak masuk. Namun, kali ini banjir setinggi 1 meter lebih merendam rumahnya.
”Drainase dan parit besar yang ada tidak pernah dilakukan pemeriksaan dan pengerukan. Itu selalu jadi biang masalah banjir di sini. Kami meminta pemerintah bisa melakukan pengerukan agar tidak terjadi banjir yang cukup besar lagi di permukiman kami ini,” ucapnya.
Lanjut Zuldas, saat ini ia berusaha untuk mengamankan sejumlah barang elektronik dan barang-barang berharga lainya ke tempat yang aman dan kering, sembari menunggu ketinggian air mulai surut.
Sementara itu, salah seorang warga lainnya Dodi mengaku, setiap hujan terjadi di Kota Pekanbaru dengan intensitas tinggi badan jalan protokol di Kecamatan Rumbai banyak yang tergenang, terlebih hampir seluruh drinase di kawasan tersebut tak pernah dilakukan pemeliharaan atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga air hujan mengalir kebadan jalan dan membuat badan jalan menjadi rusak.
”Kalau setiap hujan ya memang selalu banjir. Air dari atas sana mengalirnya ke arah sini karena tempat kami ini sedikit rendah,” katanya.
Tak hanya drainase, lanjut Dodi, seluruh sungai kecil di sekitaran kawasan itu memang kerap meluap dan tak mampu menampung debit air hujan. Walaupun, beberapa waktu lalu Pemko Pekanbaru memang sudah mengganti gorong-gorong, namun banjir masih menggenangi jika hujan turun.
”Mungkin semua drainase dan anak sungai harus dilakukan pengerukan dan pembuatan yang baru agar semuanya bisa kembali terhubung dan tidak menyebabkan banjir yang malah menyengsarakan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Forecaster on Duty BMKG stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami, mengatakan bahwa hujan sudah mengguyur Riau sejak pagi hari dan akan berlangsung hingga dini hari.
”Hujan tidak merata, hanya terjadi di sebagian wilayah Riau saja,” ujar Sanya Gautami.
Ia mengatakan pagi hari potensi hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Siak, Pelalawan, Rokan Hulu dan Kota Pekanbaru.
Siang hari potensi hujan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Siak, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Kota pekanbaru.
Sore hingga malam hari potensi hujan intensitas ringan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Siak, dan Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Pelalawan.
Sedangkan dini hari potensi hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Pelalawan, Rokan Hulu, Siak, dan Kota Pekanbaru.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Rumbai Timur