Dorong Sekolah Gelar Kegiatan Keagamaan

Pekanbaru | Selasa, 19 April 2022 - 09:55 WIB

Dorong Sekolah Gelar Kegiatan Keagamaan
Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain. (INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascalibur ujian anak-anak SD kelas 6, pekan depan, Senin (16/4) kegiatan belajar mengajar di sekolah mulai aktif lagi, khususnya untuk anak-anak kelas di bawahnya.

Saat sekolah SDN khususnya, akan aktif lagi, dan diharapkan masih dengan sistem pembelajaran tatap muka, pihak sekolah di dorong dapat menyisipkan kegiatan keagamaan selama Ramadan berlangsung.


Hal ini disampaikan anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain.  Berhubung saat ini berada di bulan Ramadan, diminta pihak sekolah ada kegiatan keagamaan, kerohanian bagi anak-anak di sekolah.

"Supaya dapat diisi dengan kegiatan keagamaan, misal lomba pidato, azan, mengaji, dan sebagainya. Supaya anak-anak dan sekalian guru-guru nya bisa mengajarkan dan merasakan perbedaan dan kemuliaan Ramadan," kata Zulkarnain.

Disampaikan politisi PPP ini, berdasarkan infomasi dari Disdik Pekanbaru, sebelum Ramadan belajar tatap muka sudah dimulai dengan ketentuan durasi.

Disampaikannya,  sistem daring dan kini sudah tatap muka model belajarnya, hasilnya disebutkan beda. "Artinya ketinggalan pelajaran itu harus dikejar.  Dengan tatap muka tentu harus bisa dimaksimalkan belajar yang tertinggal jauh dampak pandemic Covid-19," ujarnya, dan menyampaikan selanjutnya anak kelas 9 SMP juga akan ujian.

Menurutnya, angka Covid-19 omicron untuk Pekanbaru tidak begitu ketara, akan tetapi  sekolah harus tetap jaga prokes dan juga maksimalkan vaksinasi anak. "Alhamdulillah tingkat vaksinasi anak di Pekanbaru cukup baik,namun jangan terlalu kaku dengan aturan sekolah yang wajib vaksin itu," katanya lagi.

Dua tahun sekolah sistem daring, disampaikan Zulkarnain,  banyak anak-anak semangatnya berkurang, dan nilainya menurun. Namun setelah sudah bisa tatap muka ini tentu harus dapat mengembalikan semangat belajar anak-anak dengan tetap prokes.

"Makanya, dengan sudah menggunakan sistem belajar tatap muka ini, pihak sekolah dan guru serta pemerintah untuk dapat memaksimalkannya agar tidak ada lagi belajar daring," tuturnya.(gus)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook